Peristiwa

Inovasi Lokal Dorong Kedaulatan Pangan Lewat Kedelai Unggul

Kamis, 30 Oktober 2025 | 10:27 WIB
Inovasi Lokal Dorong Kedaulatan Pangan Lewat Kedelai Unggul

Dukung Ketahanan Pangan, Kepala Staf Angkatan Laut Panen Kedelai di Lampung Utara. Panen raya kedelai Garuda Merah Putih yang digelar Rabu (29/10/2025) di Lampung Utara menjadi ajan menunjukkan kemajuan riset pertanian nasional.


Reporter: Noverius Laoli  | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Panen raya kedelai Garuda Merah Putih yang digelar Rabu (29/10/2025) di Lampung Utara menjadi ajan menunjukkan kemajuan riset pertanian nasional dan kekuatan teknologi anak bangsa dalam memperkuat kedaulatan pangan Indonesia. 

Kegiatan ini disaksikan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, serta Panglima TNI.

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin memberikan apresiasi tinggi atas capaian ini.

Menurutnya, keberhasilan riset nasional yang mampu meningkatkan produktivitas kedelai sekaligus menjaga kualitas tanah merupakan contoh kolaborasi strategis antara riset dan pertahanan yang menciptakan kekuatan baru bagi ketahanan pangan nasional. 

“Penerapan riset pertanian strategis harus diperluas ke seluruh Indonesia. Lampung berpotensi menjadi pusat pengembangan kedelai unggul berbasis teknologi anak bangsa,” ujarnya seperti dikutip Kamis (30/10/2025).

Baca Juga: Bappenas Apresiasi Kehadiran Millers for Nutrition, Dorong Fortifikasi Pangan

Panen ini merupakan hasil panjang riset sejak 2001 yang dilakukan Prof. Ali Zum Mashar, Direktur Utama PT Karya Unggulan Anakbangsa (PT KUAB). 

Melalui pengembangan bibit unggul Non-GMO Garuda Merah Putih di Pusat Riset Pertanian Mikroba Google seluas 60 hektare di Cinangka, Serang, Banten, Ali berhasil menciptakan teknologi pertanian berbasis mikroba yang meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga kesuburan tanah secara alami dan berkelanjutan.

Hasil panen kali ini menunjukkan lonjakan produktivitas yang signifikan. Data Badan Pusat Statistik Lampung Utara mencatat produktivitas kedelai mencapai 4,10–5,25 ton per hektare, dengan potensi tertinggi hingga 6,58 ton per hektare. 

Menurut Ali, kualitas kedelai Garuda Merah Putih yang Non-GMO cocok untuk industri pangan lokal, mulai dari tempe, tahu, hingga susu kedelai dan tepung. 

“Capaian ini membuktikan inovasi anak bangsa mampu menggantikan ketergantungan impor kedelai dunia dan memperkuat ekonomi kerakyatan melalui bahan baku lokal,” jelasnya.

Sebagai tindak lanjut, PT KUAB berkomitmen meningkatkan riset agar hasil panen melebihi 5 ton per hektare dan mengembangkan varietas padi Trisakti dengan produktivitas mencapai 16,5 ton per hektare. 

Baca Juga: Inovasi PTBA Dukung Swasembada Pangan, Ubah “Si Hitam” Jadi “Hijau”

Sinergi dengan TNI Angkatan Laut dalam panen raya ini juga diharapkan menjadi model ketahanan pangan berbasis inovasi dan teknologi lokal.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan dukungan penuh terhadap riset dan produksi kedelai unggul ini. Ia berencana menambah lahan tanam hingga 10 ribu hektare dan membeli langsung hasil panen Garuda Merah Putih. 

Selain itu, Mentan juga menyiapkan dukungan alat pertanian modern untuk memperkuat produktivitas nasional. “Riset seperti ini menjadi fondasi penting menuju kedaulatan pangan Indonesia,” kataAmran.

Dengan keberhasilan ini, kedelai Garuda Merah Putih bukan hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga memperkuat rantai pasok pangan nasional, menciptakan peluang industri hilir, serta menegaskan kemampuan Indonesia bersaing di pasar global tanpa ketergantungan impor. 

Selanjutnya: Mutuagung (MUTU) Bidik Pengembangan Layanan di Industri Hijau, Halal dan Digital

Menarik Dibaca: Promo Bakmi GM x Digibank sampai 31 Oktober, Nikmati Menu Favorit Diskon 20%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru