KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan nilai investasi di Ibu Kota mencapai Rp 250 triliun hingga akhir 2025.
Wakil Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta, Muhammad Herizkianto menyatakan, hingga triwulan ketiga, realisasi investasi sudah mencapai Rp204,2 triliun, atau sekitar 80,6 persen dari target nasional sebesar Rp255 triliun yang ditetapkan Kementerian Investasi/BKPM RI.
“Jakarta masih menarik bagi investor, baik domestik maupun internasional. Dalam lima tahun terakhir, tren realisasi investasi tumbuh rata-rata 27,2 persen per tahun. Dan diproyeksikan investasi Jakarta akan terus meningkat mencapai 250 triliun hingga akhir tahun,” ujar Herizkianto dalam acara Temu Media Jakarta Bicara Investasi di The Westin Jakarta, Kamis (6/11/2025).
Tren peningkatan investasi menunjukkan kepercayaan investor terhadap Jakarta yang terus menguat.
Baca Juga: Waspada Hujan! Prakiraan Cuaca Jabodetabek 6 November 2025
Dari total realisasi investasi itu, penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp131,2 triliun, sementara penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp73 triliun.
Adapun sektor yang menjadi penyumbang terbesar antara lain transportasi, pergudangan, telekomunikasi, perdagangan, dan jasa reparasi.
Peningkatan investasi menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi Jakarta, sekaligus memperkuat posisinya sebagai pusat investasi nasional.
“Peningkatan signifikan diharapkan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Jakarta dan memperkuat daya saing sebagai kota investasi yang kompetitif,” kata dia.
DPMPTSP DKI juga tengah menyusun peta potensi investasi Jakarta untuk memastikan setiap wilayah memiliki keunggulan. Dengan begitu, perencanaan pembangunan lebih tepat sasaran.
Enam sektor unggulan investasi di antaranya kesehatan, real estate, pertanian dan perikanan, transportasi dan pergudangan, informasi dan komunikasi, serta akomodasi dan makan minum.
Untuk memudahkan para investor berinvestasi, DPMPTSP juga tengah menyiapkan 49 service point yang akan beroperasi pada 2026.
Layanan ini memungkinkan investor mengakses konsultasi, pengajuan, dan pemantauan investasi secara lebih cepat dan transparan.
“Sistem ini memungkinkan investor untuk berkonsultasi, mengajukan, dan memantau proses investasi secara lebih cepat, transparan, dan efisien,” ucap Herizkianto.
Berbagai upaya itu merupakan bagian dari visi besar Jakarta untuk masuk dalam jajaran Top 50 Global City pada 2030 dan Top 20 Global City pada 2045.
Baca Juga: BPBD Jakarta Modifikasi Cuaca untuk Tekan Risiko Banjir Jelang Musim Hujan
Sumber: https://megapolitan.kompas.com/read/2025/11/06/15123721/investasi-jakarta-ditargetkan-ca
Selanjutnya: APBI Ungkap Beban Penambang dalam Penerapan B50 Tahun Depan
Menarik Dibaca: Samsung A06 Memasang Lensa Utama 50 MP, Bisa Lakukan Digital Zoom hingga 10x
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News