SEMARANG. Jawa Tengah yakin penanaman investasi di kawasan tersebut mencapai target. Sampai Oktober ini, penanaman investasi mencapai Rp 25 triliun, dengan rincian penanaman modal asing Rp 15 triliun dan penanaman modal dalam negeri Rp 10 triliun.
"Dengan pencapaian ini kami optimistis target tahun ini yaitu sebesar Rp 27,5 triliun akan tercapai," kata Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Jateng Sujarwanto Dwiatmoko di Semarang, Senin (17/10).
Mayoritas dana yang masuk untuk mendorong industri padat karya. Menurut Sujawanto, masih banyak industri padat karya masuk ke Jateng dalam dua-tiga tahun mendatang.
"Memang orientasi kami masih industri padat karya, meski begitu ke depan tentu mulai mengarah ke industri padat teknologi dan mengarah pada subtitusi impor," katanya.
Beberapa produk untuk subtitusi impor salah satunya adalah suku cadang mobil impor dan sepeda motor. Selain itu, juga banyak industri yang mengolah sumber daya alam.
Sedangkan untuk sektor industri yang masuk ke Jateng pada tahun ini di antara lain mengalir ke sektor tekstil dan produk tekstil, otomotif, industri kayu, dan telekomunikasi.
"Pada dasarnya semua sudah on the right track, dalam hal ini harus diiringi dengan pembenahan tata ruang dan pembenahan iklim investasi," katanya.
Sementara itu, terkait dengan lokasi investasi pihaknya berupaya dilakukan pemerataan yaitu menyentuh ke delapan wilayah di Jawa Tengah.
Delapan wilayah tersebut di antaranya Semarang dan sekitarnya, Batang Pekalongan dan sekitarnya, Tegal dan sekitarnya, Cilacap dan sekitarnya, Kebumen dan sekitarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News