Jabar favorit tujuan investasi, Ridwan Kamil terus gaet investor

Kamis, 31 Januari 2019 | 10:50 WIB   Reporter: Grace Olivia
Jabar favorit tujuan investasi, Ridwan Kamil terus gaet investor


INFRASTRUKTUR DAERAH - JAKARTA. Provinsi Jawa Barat masih menjadi daerah tujuan investasi favorit di Indonesia. Sepanjang tahun lalu, Jabar menyumbang sekitar 31% dari realisasi investasi nasional.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, dalam periode Januari-Desember 2018, investasi di Jabar mencapai Rp 47,85 triliun atau 16,2% dari total penanaman modal dalam negeri dan asing Indonesia.

Porsi investasi di Jabar bahkan mengungguli DKI Jakarta yang hanya 15,8%, Jawa Tengah 8,2%, Banten 7,8%, dan Jawa Timur 7,1%.

Menyadari hal ini, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengaku akan terus giat mengundang minat investor masuk ke Jabar. "Realisasi investasi paling serius dan paling besar memang ada di Jabar," ujarnya saat ditemui usai acara Mandiri Investment Forum 2019, Rabu (30/1).

Ridwan optimistis, Jabar akan terus menjadi destinasi investasi yang unggul di Indonesia. Ketersediaan infrastruktur, tingkat konsumsi yang atraktif, dan kondisi geografis yang strategis menjadi beberapa alasan utamanya.

"Selain itu juga karena adanya reformasi-reformasi peraturan di Jabar dan salah satu yang saya tawarkan tahun ini adalah special economic zone (KEK)," tuturnya.

Ia menilai, pembangunan KEK akan menjadi daya tarik besar bagi investor dengan banyaknya insentif dan kemudahan yang ditawarkan.

Di antaranya tingkat pajak yang jauh lebih kecil, pembangunan infrastruktur di area KEK yang terjamin oleh pemerintah pusat, serta tata koneksi logistik yang lebih baik.

Ridwan menargetkan sebanyak empat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bisa terwujud di Jabar, yakni di kawasan Sukabumi, Pangandaran, Subang dan Majalengka.

Hitungannya, investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan satu KEK mencapai sekitar Rp 15 triliun hingga Rp 20 triliun.

"Sudah ada investor dari Korea, ada juga dari Amerika yang sudah datang ke saya. Semua rata-rata masih classified jadi enggak bisa saya sebut," ujarnya

Mayoritas dari investor yang tertarik menggarap KEK di Jabar diakui Ridwan berasal dari industri teknologi canggih (high-tech). Namun, ada juga satu KEK yang ditujukan untuk industri pariwisata. Seluruhnya ditargetkan bisa tereksekusi.

Selain itu, untuk menambah daya tarik investasi, Ridwan juga akan memperbaiki tata logistik yang selama ini menjadi penghambat.

"Selama ini masalah kita adalah mengangkut barang. Nanti adanya Patimban juga bisa sangat membantu karena selama ini ngantre sekali dari Bekasi ke Tanjung Priok," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto
Terbaru