MANADO. Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada Januari 2016 mengalami deflasi sebesar 0,18%. Padahal, secara nasional, Indonesia masih mencatat inflasi 0,51% pada periode yang sama.
"Deflasi yang dialami Kota Manado pada Januari 2016 dikarenakan penurunan harga cabai rawit yang cukup signifikan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut Moh Edy Mahmud di Manado, Senin (1/2).
Dia mengatakan penyumbang deflasi cabai rawit sebesar 0,55% sehingga memicu Kota Manado alami deflasi sebesar 0,18%.
Deflasi ini terjadi karena adanya penurunan indeka pada tiga kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 1,52 persen, kelompok kesehatan 0,01 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,37 persen.
Dia mengatakan selain cabai rawit yang memicu utama Kota Manado alami deflasi juga tomat sayur, bensin, lemon, ikan biji nangka, terong panjang, sawi hijau daun bawang dan cabai merah.
Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan yakni bawang merah, bahan bakar rumah tangga, tarif listrik, kangkung, cakalang, bawang putih, beras, angkutan udara, telur ayam ras dan jahe.
Dia mengatakan kelompok pengeluaran yang memberi andil deflasi yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,37%, kelompok kesehatan 0,0005% dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0593%.
Kota Manado mengalami deflasi sebesar 0,18% atau terjadi penurunan indeks harga konsumen dari 125,20 pada Desember 2015 menjadi 124,98 pada Januari 2016.
Inflasi tahun kalender secara year on year yakni 6,12%. Sedangkan secara nasional pada Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,051%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
