COVID-19 - Jakarta. Jumlah kasus positif Covid-19 terus meningkat pesat hingga awal Juli 2021. Walhasil, jumlah zona merah corona di Indonesia pun melonjak. Jumlah zona merah corona terbanyak terdapat di dua provinsi yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Data di Covid19.go.id mencatat jumlah daerah berstatus zona merah corona di Indonesia per 4 Juli 2021 mencapai 96 kabupaten/kota. Jumlah itu meningkat pesat dibandingkan sepekan sebelumnya, yakni 27 Juni 2021 hanya mencapai 60 wilayah zona merah corona. Lalu, per tanggal 20 Juni 2021 ada 29 daerah berstatus zona merah corona.
Zona merah corona adalah daerah berisiko tinggi penularan virus corona penyebab Covid-19. Satgas Covid-19 memperbarui data zona penularan virus corona, dari zona merah, zona hijau, dan zona oranye setiap minggu.
Pulau Jawa menyumbang sebagian besar jumlah zona merah corona di Indonesia. Seluruh provinsi di Pulau Jawa memiliki daerah berstatus zona merah corona.
Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi provinsi dengan zona merah corona terbanyak di Indonesia. Masing-masing provinsi tersebut memiliki 20 kabupaten/kota berstatus zona merah corona di Jawa Tengah.
Meski demikian, kondisi zona merah corona di Jawa Tengah telah turun dari pekan sebelumnya yang mencapai 22 kabupaten/kota.
Diperkirakan jumlah zona merah corona di Indonesia masih akan terus bertambah pada pekan kedua Juli 2021. Mengingat, jumlah penambahan kasus positif Covid-19 terus mencetak rekor tertinggi.
Pada Selasa 6 Juli 2021 terdapat lebih dari 31.000 kasus positif Covid-19 di Indonesia. Ini merupakan jumlah penambahan terbanya kasus Covid-19 harian di Indonesia sejak pandemi corona terjadi pada Maret 2020.
Baca juga: Cara meningkatkan daya tahan tubuh bagi lansia untuk mencegah Covid-19
Berikut daftar zona merah corona di Indonesia berdasarkan data terbaru, 4 Juli 2021:
Zona Merah Corona di Sumatera Selatan
- Lahat
- Musi Banyuasin
- Kota Palembang
Zona Merah Corona di Sumatera Barat
- Padang Pariaman
- Kota Bukittinggi
Zona Merah Corona di Sulawesi Tenggara
- Kota Kendari
- Konawe
Simak daftar zona merah corona lainnya di halaman selanjutnya
Zona Merah Corona di Papua Barat
- Fakfak
Zona Merah Corona di Maluku Utara
- Kota Ternate
Zona Merah Corona di Maluku
- Kota Ambon
Zona Merah Corona di Lampung
- Pringsewu
- Lampung Utara
- Kota Bandar Lampung
Zona Merah Corona di Kepulauan Riau
- Kota Batam
- Bintan
- Kota Tanjungpinang
Zona Merah Corona di Kalimantan Timur
- Kota Bontang
- Kota Samarinda
- Kota Balikpapan
- Kotawaringin Timur
- Kota Palangkaraya
Baca juga: Pasien Covid-19 isolasi mandiri bisa mendapatkan obat & vitamin gratis, ini caranya
Zona Merah Corona di Kalimantan Barat
- Kota Singkawang
- Kota Pontianak
Zona Merah Corona di Jawa Timur
- Bondowoso
- Sampang
- Pamekasan
- Kota Probolinggo
- Ponorogo
- Banyuwangi
- Magetan
- Ngawi
- Kota Kediri
- Kota Malang
- Lumajang
- Lamongan
- Kota Mojokerto
- Kota Madiun
- Kota Batu
- Situbondo
- Nganjuk
- Bangkalan
- Malang
- Sidoarjo
Zona Merah Corona di Jawa Tengah
- Banjarnegara
- Karanganyar
- Kudus
- Batang
- Kota Semarang
- Kota Pekalongan
- Kota Tegal
- Kebumen
- Sukoharjo
- Temanggung
- Tegal
- Pati
- Kendal
- Pekalongan
- Brebes
- Purworejo
- Sragen
- Semarang
- Klaten
- Kota Salatiga
Simak daftar zona merah corona lainnya di halaman selanjutnya
Zona Merah Corona di Jawa Barat
- Bandung
- Kota Depok
- Garut
- Bandung Barat
- Kota Cirebon
- Kota Bandung
- Kota Bekasi
- Kota Tasikmalaya
- Cirebon
- Kuningan
- Majalengka
- Indramayu
- Karawang
- Kota Sukabumi
- Kota Cimahi
Zona Merah Corona di Jambi
- Batanghari
Zona Merah Corona di DKI Jakarta
- Jakarta Selatan
- Jakarta Pusat
- Jakarta Barat
- Jakarta Timur
- Jakarta Utara
Zona Merah Corona di Daerah Istimewa Yogyakarta
- Sleman
- Kota Yogyakarta
- Kulon Progo
- Bantul
- Gunungkidul
Zona Merah Corona di Bengkulu
- Kota Bengkulu
Zona Merah Corona di Banten
- Kota Tangerang
- Lebak
- Tangerang
Zona Merah Corona di Bali
- Badung
Zona Merah Corona di Aceh
- Aceh Tengah
- Kota Banda Aceh
Perhitungan indikator kesehatan masyarakat:
Peta Zonasi Risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan.
Indikator-indikator yang digunakan adalah sbb:
Indikator epidmiologi:
1) Penurunan jumlah kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
2) Penurunan jumlah kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
3) Penurunan jumlah meninggal kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
4) Penurunan jumlah meninggal kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
5) Penurunan jumlah kasus positif & probable yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
6) Penurunan jumlah kasus suspek yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
7) Persentase kumulatif kasus sembuh dari seluruh kasus positif & probable
8) Laju insidensi kasus positif per 100,000 penduduk
9) Mortality rate kasus positif per 100,000 penduduk
10) Kecepatan Laju Insidensi per 100,000 penduduk
PS. Data probable didapatkan dari data PHEOC utk nomor 1, 3, 7, sedangkan data probable untuk nomor 6 didapatkan dari data RS Online
Baca juga: Cara menyembuhkan anak yang positif Covid-19 saat isolasi mandiri di rumah
Indikator surveilans kesehatan masyarakat
1) Jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir
2) Positivity rate rendah (target ≤5% sampel positif dari seluruh orang yang diperiksa)
Indikator pelayanan kesehatan
1) Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
2) Jumlah tempat tidur di RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah ODP, PDP, dan pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
Sumber data:
- Data kasus positif dan pemeriksaan laboratorium berdasarkan data surveilans Kementerian Kesehatan.
- Data pasien ODP, PDP, dan kapasitas pelayanan RS didapatkan berdasarkan data RS Online di bawah koordinasi Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Kategori Zona Risiko
Setiap indikator (indikator epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan) diberikan skoring dan pembobotan lalu dijumlahkan. Hasil perhitungan dikategorisasi menjadi 4 zona risiko yaitu :
- Zona Risiko Tinggi : 0 - 1.80
- Zona Risiko Sedang : 1.81 - 2.40
- Zona Risiko Rendah : 2.41 - 3.0
- Zona Tidak Terdampak : Tidak tercatat kasus COVID-19 positif
- Zona Tidak Ada Kasus : Pernah terdapat kasus di wilayah tersebut namun tidak ada penambahan kasus baru dalam 4 minggu terakhir & angka kesembuhan ≥95%
Ingat pandemi Covid-19 belum berakhir, semakin banyak daerah berstatus zona merah corona. Patuhi protokol kesehatan, selalu kenakan masker, jaga jarak, dan rajin mencuci tangan.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News