Jelang Akhir Tahun 2023, Permintaan Jagung Manis Melonjak

Sabtu, 30 Desember 2023 | 17:00 WIB   Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk
Jelang Akhir Tahun 2023, Permintaan Jagung Manis Melonjak

ILUSTRASI. Dari kiri: Bupati Dompu Kader Jaelani, Ketua Komite Tetap Pengembangan Industri Pangan KADIN Hermanto Siregar, Bayer Crop Science Country Cluster Head for Southeast Asia & Pakistan Stacy Markovich, dan Bayer Crop Science Asia Pacific Marketing Lead Mateus Barros, saat peluncuran benih jagung DEKALB DK95R Bayer di Bima, NTB (26/7/2023).


AGRIBISNIS - JAKARTA. Tanaman jagung manis menunjukkan hasil panen melimpah di salah satu sentra produksi di Brebes, Jawa Tengah, menjelang pergantian tahun 2023. Ketersediaan ini untuk mengantisipasi lonjakan permintaan jagung manis menjelang pergantian tahun yang terus meningkat. 

Permintaan jagung manis pada malam tahun baru 2023 akan tumbuh hingga lebih dari 50%. Meningkatnya permintaan jagung manis juga diiringi dengan peningkatan harga. 

Jika hari-hari biasa harga jagung manis berkisar antara Rp 2.500 – Rp 3.000 per biji, maka menjelang pergantian tahun harganya akan meningkat di kisaran Rp 5.000 per biji. 

Salah satu kunci keberhasilan petani mengantisipasi peningkatan permintaan tersebut adalah penggunaan benih unggul berkualitas. Varietas premium terbaru yang ditanam dan terbukti menjawab keresahan petani tersebut adalah jagung manis NB Super F1. Pasalnya, varietas ini memiliki potensi hasil sangat tinggi hingga 22 ton per hektar. 

Tidak hanya memberikan hasil panen yang tinggi, petani juga mendapat bonus dengan hasil baby corn yang melimpah yaitu lebih dari 2 ton per hektar atau tepatnya 2.200 kg. 

Managing Director Cap Panah Merah Glenn Pardede, produsen benih jagung unggul NB Super F1,  mengatakan peluncuran varietas ini untuk menjawab keresahan petani. Selain memiliki potensi hasil tinggi dan genjah alias dapat cepat dipanen, NB Super F1 memiliki daya simpan yang panjang dan rasanya tetap manis sehingga sangat disukai pedagang dan konsumen.

Baca Juga: Harga Empat Komoditas Pangan Ini Naik 10% di Atas Harga Acuan

“Ke depan potensi jagung manis akan cenderung naik karena semakin banyak masyarakat yang sadar terhadap kesehatan. Melalui penyediaan benih unggul berkualitas dan pembinaan kepada petani kami optimistis tingkat keberhasilan dan kesejahteraan petani akan semakin tinggi,” kata Glenn dalam keterangannya, Sabtu (30/12).

M. Said, petani asal Brebes mengatakan, petani dapat memanen NB Super F1 di umur 67 hari setelah tanam (HST). Jauh lebih cepat dari rata-rata varietas lainnya yang dipanen di umur 73 HST. 

Selain itu kulit jagung alias klobot yang berwarna hijau dan rasa manis yang mampu bertahan hingga lebih dari tiga hari membuat jagung manis ini sangat disukai oleh pedagang. 

"Pasalnya, dengan keunggulan tersebut jagung ini akan lebih mudah dijual karena konsumen lebih menyukai jagung yang terlihat segar dan manis. “Jagung ini sangat sesuai dengan permintaan pasar,” kata Said.

Petani lain, Entu petani mengatakan varietas NB Super F1 ini terbukti lebih unggul karena selain produksinya melimpah kualitas jagungnya juga premium sehingga disukai pasar. “Petani dan pedagang optimistis dapat mendapat hasil melimpah khususnya di pergantian tahun ini,” ujarnya. 

Baca Juga: Realisasi Impor Jagung Baru Capai 120.000 Ton
Berdasarkan sejumlah penelitian, jagung manis memiliki banyak nutrisi yang berguna bagi kesehatan tubuh. "Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung manis mengandung berbagai nutrisi seperti protein, serat, serta berbagai vitamin dan mineral, seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin E, zat besi, kalium, fosfor, dan magnesium. 

Dibandingkan asupan biji-bijian lainnya, jagung mengandung lebih banyak antioksidan, seperti asam ferulat, phytic acid, antosianin, serta zeaxanthin dan lutein yang baik untuk kesehatan mata. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk
Terbaru