MANADO. Deputi Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara Yusnang mengatakan, pihaknya akan mengantisipasi peredaran uang palsu jelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Provinsi Sulut. Pilkada serentak direncanakan bisa berlangsung di tahun ini.
"Kami mengantisipasi uang palsu jelang Pilkada, dengan lebih mengedukasi masyarakat akan keaslian uang rupiah," kata Yusnang, di Manado, Selasa (31/3).
Dia mengatakan, peredaran uang palsu semakin diwaspadai karena ajang Pilkada kerap dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Peredaran uang palsu biasanya meningkat tajam karena maraknya praktik politik uang, termasuk kemungkinan pada saat menjelang pencoblosan.
"Namun pengalaman tahun-tahun sebelumnya saat Pilkada tidak ada peningkatan uang palsu, namun tetap perlu diwaspadai," jelasnya.
Bank Indonesia juga akan melakukan kerja sama dengan pihak kepolisian dalam rangka pencegahan uang palsu masuk dan beredar di daerahnya.
Untuk mencegah hal tersebut pihak telah merancang strategi, menggandeng lembaga jasa pengiringan uang, melalui bank pelaksana dan Bank Indonesia.
Selain itu, BI Sulut gencar melakukan sosialisasi agar masyarakat bisa membedakan mana uang asli dan mana yang palsu. Yusnang menilai, pengetahuan masyarakat mengenai ciri uang yang asli dan palsu tersebut masih minim, khususnya masyarakat kelas menengah ke bawah. (Jootje Kumajas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News