VIRUS CORONA - JAKARTA. Dua hari jelang penerapan Status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta, Baznas (Bazis) DKI Jakarta membagikan sekitar 6000 lembar masker kepada para pejuang keluarga yang terpaksa masih harus bekerja di luar rumah.
Pembagian masker ini disebar ke berbagai titik di ibukota, utamanya stasiun KRL, halte busway dan lokasi-lokasi yang masih terdapat banyak orang yang lalu lalang.
Baca Juga: Prioritaskan penanganan Covid-19, Kemenkeu tunda anggaran infrastruktur non-prioritas
Menurut Ahmad Luthfi Fathullah, Ketua Baznas Bazis DKI Jakarta, pemberian masker ini sengaja dilakukan sebelum diterapkannya PSBB, sehingga ketika PSBB berlaku dan pemakaian masker di luar rumah sudah diwajibkan, para pejuang keluarga ini sudah punya masker yang bisa dipakai berkali-kali.
Karena itu, Baznas Bazis DKI sengaja memilih masker yang terbuat dari bahan kain untuk dibagikan, sehingga bisa dicuci dan dipakai kembali.
"Sudah lebih dari 5.400 lembar masker dibagikan di kawasan Stasiun Jakarta kota, Stasiun Manggarai, Halte Busway Harmoni, para pedagang asongan, pedagang kaki lima, ojek online dan serempak di lima wilayah se-DKI Jakarta yang di bagikan oleh para Relawan Layanan Aktif Baznas Bazis DKI Jakarta," kata Yudiman, Komandan Layanan Aktif Baznas Bazis DKI Jakarta dalam keterangannya, Kamis (9/4).
Data terbaru mencatat sudah 2.956 orang yang dinyatakan positif virus corona, 2.494 orang yang sedang dalam perawatan, sementara yang sembuh 222 orang dan yang meninggal dunia 240. Wabah ini memicu panic buying dan masker salah satu barang yang cepat habis.
Baca Juga: Ramai-ramai menangkal corona, GT Man dan Rider menjual masker non-medis
Bahkan, masker kini jadi barang yang wajib di pakai oleh masyarakat ketika hendak bepergian atau keluar rumah sesuai anjuran dari Pemrov DKI Jakarta.
Pembagian masker untuk para pejuang keluarga dari Baznas Bazis DKI Jakarta ini bertujuan untuk membantu pencegahan penyebaran virus corona kepada masyarakat yang bekerja di sektor nonformal yang tidak bisa bekerja dari rumah. Mereka adalah para pedagang kaki lima, pedagang asongan, Ojek Online dan lainnya yang sangat rentan terpapar virus corona.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News