DKI JAKARTA - JAKARTA. Wakil Ketua Fraksi Hanura di DPRD DKI Jakarta, Syarifudin menyayangkan Pemprov DKI tidak berkonsultasi terlebih dahulu dengan pihak DPRD mengenai penjualan saham PT Delta Djakarta Tbk (DLTA). Pasalnya, perusahaan tersebut dinilai masih sehat walaupun memproduksi minuman keras.
Pada awal Ramadan, Selasa (15/5), Pemprov DKI Jakarta memutuskan akan melepas kepemilikan 26,25% saham Delta Djakarta. Kabarnya, pelepasan saham tersebut sebagai Janji Anies-Sandi pada masa kampanye. Pasalnya, Delta Djakarta merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi minuman beralkohol, seperti Anker Bir, San Miguel, Carslberg, Stout dan Kuda Putih.
Menurut Syarifudin, walaupun Delta Djakarta memproduksi minuman keras, seharusnya Pemprov Jakarta berkonsultasi dengan DPRD sebelum mengambil keputusan. Sehingga, konsep dan pemikiran antara Pemprov dan DPRD dapat disatukan supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Jika Pemprov mau menjual saham Delta Djakarta harus dengan dasar alasan yang kuat. "Sebenarnya, Delta ini adalah perusahaan yang sehat. Memang produksinya minuman keras, tapi juga yang perlu kita ketahui alasannya kenapa dijual. Kemudian, jelaskan berapa saham yang dilepas," papar Syarifudin, Minggu (20/5).
"Memang produk yang diproduksi dari sudut agama, memang haram, akan tetapi semua itu perlu pertimbangan, perlu konsultasi, kenapa alasannya dilepas?“ imbuh Syarifudin.
Ia mengatakan, sampai saat ini belum ada pembicaraan dari Pemprov kepada DPRD terkait pelepasan kepemilikan saham Delta Djakarta. Itu sebabnya, ia meminta penjelasan langsung dari Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta alasan divestasi saham tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News