Kabupaten Sumedang gelar kejuaraan paragliding (paralayang) internasional

Sabtu, 27 Juli 2019 | 09:00 WIB   Reporter: Elisabeth Adventa
Kabupaten Sumedang gelar kejuaraan paragliding (paralayang) internasional


WISATA - JAKARTA. Kementerian Pariwisata (Kempar) memproyeksikan kabupaten Sumedang sebagai surga paralayang dunia lewat ajang West Java Paragliding World Championship And Culture Festival 2019.

Kejuaraan paragliding tersebut untuk pertama kalinya digelar pada 2 - 8 Oktober 2019 dan diikuti sekitar 80 pilot dari 20 negara.

Ajang tersebut akan dijadikan sarana untuk mempromosikan pariwisata Sumedang sebagai ‘surga’ paralayang internasional sekaligus destinasi kelas dunia.

Baca Juga: Konferensi Indonesia Adventure Travel Trade digelar 3 Agustus 2019

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berharap ajang internasional tersebut mampu meningkatkan ekonomi masyarakat dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat setempat. Selain itu, event wisata olahraga tersebut bisa menjadi ajang promosi pariwisata kabupaten Sumedang.

“Di kawasan ini juga akan dikembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Jatigede sebagai destinasi pariwisata kelas dunia,” ujar Arief dalam keterangan tertulis, Jumat (26/7).

Menurutnya, semakin banyak event pariwisata, maka kesejahteraan ekonomi dan indeks kebahagiaan masyarakat di daerah akan meningkat.

Oleh sebab itu, kemajuan destinasi pariwisata ditentukan oleh komitmen para Gubernur, Wali Kota, dan Bupati. "Sekitar 50% keberhasilan pariwisata sangat tergantung dari CEO commitment," ujar Arief.

Baca Juga: Menimbang potensi sport-tourism Indonesia

Komitmen tersebut akan terlihat dari seberapa besar para pimpinan daerah mengembangkan 3 unsur penting pariwisata yakni atraksi, amenitas, dan aksesibilitas.

Bupati Sumedang, Donny Ahmad Murnir menjelaskan tiga pertimbangan bagi Sumedang dalam menggelar West Java Paragliding World Championship And Culture Festival 2019.

Pertama, Sumedang adalah daerah yang memiliki tempat yang sangat baik untuk olahraga udara, khususnya paralayang tidak hanya untuk kompetisi di level akurasi dan “cross country”, tetapi juga bagus untuk “fun fly” atau terbang gembira di atas Bendung Jatigede.

Kedua, Sumedang memiliki potensi budaya dan pariwisata yang tidak bisa ditemui di tempat lain sehingga mendapat julukan ‘Puseur Budaya Sunda’ atau Pusat Kebudayaan Sunda.

Baca Juga: Sport climbing, paralayang sumbang medali emas Indonesia (UPDATE, 19:30 WIB)

Ketiga, adanya dukungan kerja sama dengan industri pariwisata, Pemda Provinsi Jawa Barat, FASI Paralayang, komunitas, masyarakat termasuk media atau sebagai unsur pentahelix pariwisata.

“Pemerintah Kabupaten Sumedang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, FASI Paralayang, komunitas, serta masyarakat lokal,” kata Donny.

Kejuaraan dunia paralayang West Java Paragliding World Championship 2019 akan melombakan dua kelas yaitu; Paragliding Accuracy World Cup (Pre-PGAWC 2019) dan Paragliding Cross Country World Cup (Pre-PWC 2019) dan diakhiri dengan Paragliding Festival (Fun Fly dan Festival Budaya).

Baca Juga: Indonesia tambah satu medali emas dan perak dari paralayang

Pada event fun fly (7 - 8 Oktober 2019) akan dilakukan pemecahan Muri untuk Rekor Dunia Terbang Bersama diikuti sekitar 160 pilot. Acara tersebut juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni dan budaya, festival kuliner, serta lomba fotografi/videografi.

Kabupaten Sumedang juga memiliki sejumlah event pariwisata unggulan lainnya, seperti Hardfest Pesona Jatigede yang telah memasuki tahun ke-3. Festival budaya dan sport tourism tersebut menampilkan trail adventure dan gelar kolosal seni kuda renggong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Yudho Winarto

Terbaru