Kabur dari Malaysia, delapan TKI kelaparan di hutan hingga dipulangkan ke Aceh

Sabtu, 17 November 2018 | 09:48 WIB   Reporter: kompas.com
Kabur dari Malaysia, delapan TKI kelaparan di hutan hingga dipulangkan ke Aceh

ILUSTRASI. MALAYSIA DEPORTASI TKI BERMASALAH


TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) - ACEH. Delapan orang korban Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal asal Aceh yang melarikan dari perusahaan sawit di Malaysia melalui hutan ke wilayah Entikong, Kalimantan Barat berhasil dipulangkan. 

Pemulangan dilakukan oleh Dinas Sosial bersama Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3KI) Aceh melalui Bandara Sultan Iskandar Muda. 

“Mereka berhasil kita pulangkan ke Aceh setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian di Etikong dan BP3TKI disana,” kata Kepala Dinas Sosial Aceh Alkhudri saat menyambut kedatangan delapan orang korban TKI Ilegal di bandara Sultan Iskandar Muda , Blang Bintang, Aceh Besar, Jumat (16/11) malam. 

Menurut Alkhudri, sebelum diamankan oleh pihak kepolisian di Kecamatan Etikong, Kalimantan Barat, Indosia, delapan korban TKI ilegal itu melarikan diri dari sebuah perusahaan perkebunan sawit di Malaysia. Mereka lalu kabur ke hutan dengan berjalan kaki selama beberapa hari. 

Di hutan, mereka sempat kelaparan. “Mereka lari dari perkebunan sawit di Malaysia melewati hutan, kemudian sampai di Etikong, Kalimantan Barat, mereka diamankan oleh Polsek setempat,” katanya. 

Setelah diamankan Polsek setempat, diketahui mereka sudah bekerja selama tiga bulan di perkebunan sawit di Sarawak, Malaysia. Namun, mereka memilih kabur karena upah yang diterima tidak sesuai dengan yang dijanjikan sebelumnya oleh agen tenaga kerja ilegal. 

Ano, satu dari delapan korban TKI ilegal yang berhasil melarikan diri dari perkebunan sawit di Malaysia itu awalnya mengaku tertarik untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia karena diiming-imingingi mendapat upah kerja yang besar. 

Bahkan, seluruh biaya keberangkatan dan pasport mereka ditanggung oleh agen hingga sampai ke tempat tujuan. “Kami pergi menggunakan pasport wisata, seluruh biaya gratis sampai tujuan, gaji dijanjikan awal 4.000 ringgit Malaysia (RM) perbulan, tapi setelah kami kerja selama tiga bulan hanya dibayar 55 RM perbulan, sehingga kami memilih untuk kabur,” kata Ano. (Raja Umar)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kabur dari Malaysia, 8 TKI Kelaparan di Hutan hingga Dipulangkan ke Aceh"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru