Namun, untuk ketinggian gelombang, pantai di Selatan Kabupaten Trenggalek dan sekitarnya bisa terhantam gelombang tsunami tertinggi jika terjadi gempa terkuat di Selatan Jawa Timur dalam skenario terburuk.
Gelombang tsunami tertinggi di Selatan Trenggalek, dia mengungkapkan, bisa saja mencapai 26 hingga 29 meter. Untuk pantai Selatan Blitar, meskipun akan terempas gelombang tsunami paling awal, tingginya sekitar 18 meter.
Jangan gali bukit dan pegunungan
Menurut Dwikorita, di wilayah Selatan Jawa termasuk Jawa Timur terdapat pelindung alami terhadap kemungkinan bencana tsunami. Pelindung alami itu berupa deretan pegunungan kecil yang membentang dari Barat ke Timur.
Pegunungan dan perbukitan tersebut merupakan perlindungan alami yang akan menjadi penahan gelombang tsunami, agar tidak menjangkau wilayah lebih dalam lagi di sisi Utara.
Selain itu, dia menambahkan, perbukitan dan dataran tinggi yang terletak tidak jauh dari bentangan pantai Selatan Jawa Timur merupakan tempat aman yang menjadi tujuan dalam evakuasi jika terjadi tsunami.
Baca Juga: Ada potensi tsunami di Laut Selatan Jatim, ini informasinya
Karena itu, Dwikorita mengimbau, agar pegunungan dan perbukitan di wilayah Selatan Pulau Jawa tidak digali untuk kepentingan pertambangan.
"Tempat lebih tinggi, itu bukit-bukit. Sehingga, mohon jangan bukit-bukit di pesisir selatan itu jangan dipotong, jangan digali. Nanti yang melindungi tidak ada," tegasnya.
Dia berharap, ada ketegasan dari pihak terkait termasuk pemerintah daerah untuk melestarikan keberadaan bukit dan pegunungan itu yang akan memberikan tempat aman jika tsunami terjadi.
Menurut Dwikorita, daya rusak gelombang tsunami paling jauh menjangkau wilayah pantai sejauh sekitar 700 meter.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hanya Tersedia 16 Menit untuk Menyelamatkan Diri jika Tsunami Mengempas Pantai Selatan Blitar"
Penulis: Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani
Editor: Pythag Kurniati
Selanjutnya: Viral SMS gempa magnitudo 8,5 dan berpotensi tsunami, ini penjelasan BMKG
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News