PONTIANAK. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyiapkan sekitar 32.0000 hektare (ha) lahan untuk ditanam jagung. Budidaya ini untuk mendukung rencana Kalbar mengekspor jagung ke Malaysia tahun 2017 ini.
"Lahan seluas 32.000 hektare itu lahan kering yang cocok untuk budidaya jagung," kata kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kalbar, Heronimus Hero di Pontianak, Jumat (4/7).
Menurut dia, khusus di kawasan perbatasan Kalbar-Malaysia saja, ada sekitar 6.000 ha lahan yang juga siap untuk ditanami jagung.
"Lahan di Kalbar sudah sangat mendukung. Tantangan adalah dari sisi sumber daya manusia (SDM) yang masih terbatas," ungkapnya.
Dia berharap, ada dukungan anggaran dari Kementerian Pertanian guna mengatasi masalah tersebut, seperti masalah kurangnya tenaga penyuluh pertanian.
Menurut dia, saat ini, Kalbar memiliki sekitar 1.700 penyuluh, dan dengan jumlah tersebut masih terbilang kurang jika dibandingkan dengan jumlah desa yang harus dibina.
Guna menyukseskan ekspor jagung tersebut, dukungan penanaman jagung juga datang dari Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita). Kelompok ini akan mengelola lahan-lahan tidur yang tidak mampu dikelola oleh kelompok tani dengan sistem sewa atau bagi hasil.
"Jadi potensi kita ada, kemampuan kita ada, tinggal komitmen melaksanakannya, sehingga tinggal menunggu kesiapan kabupaten untuk benar-benar fokus dan komitmen dalam pengembangan budidaya jagung tersebut," katanya.
Menurut Hero, Malaysia saat ini membutuhkan sekitar 15.000 ton jagung pipilan kering setiap bulan.
"Kebutuhan jagung di Malaysia untuk kebutuhan ternak, industri pakan, sehingga jagung yang kita kejar, memang pilihannya untuk pakan, karena kalau untuk untuk konsumsi itu jagung segar," kata Hero.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News