VIRUS CORONA - Jakarta. Kasus corona di Jawa Tengah melonjak tajam dan menjadikan wilayah di Pulau Jawa ini sebagai episentrum baru penyebaran Covid-19. Namun tenang, tidak semua pasien corona harus dirawat di rumah sakit. Pasien corona juga bisa dirawat di rumah dengan isolasi mandiri.
Sesuai data corona.jatengprov.go.id, jumlah penambahan kasus Covid-19 di Jawa Tengah 1.481 orang per Rabu 25/11/2020 pukul 12.00 WIB. Dengan penambahan itu, total ada 50.793 kasus Covid-19 di Jawa Tengah, dengan jumlah pasien yang masih menjalani perawatan sebanyak 7.625 orang.
Pasien corona tanpa gejala dan penyakit penyerta biasanya akan disarankan untuk menjalani perawatan di rumah, sambil terus dikontrol oleh tenaga medis. Perawatan di rumah memang bisa dijalani namun wajib menerapkan protokol kesehatan yang tepat. Isolasi mandiri tersebut dilakukan selama dua minggu.
Namun, ada beberapa syarat yang wajib dipenuhi, misalnya luas hunian memungkinkan pasien isolasi atau ada kamar mandi lebih dari satu. Perlu diketahui bahwa infeksi Covid-19 bisa berlangsung sekitar 14 hari, namun pada umumnya pasien akan merasa lebih baik setelah satu minggu menjalani perawatan.
Perawatan ditujukan untuk meredakan gejala dan memberi kesempatan untuk banyak beristirahat, mengonsumsi cairan yang cukup dan mengonsumsi pereda nyeri. Ikuti anjuran dokter tentang perawatan dan isolasi di rumah untuk diri sendiri atau keluarga.
Baca juga: Harga hemat Flip N Pour, Polkalala Set dll di promo Tupperware November 2020
Jika kita termasuk dalam golongan usia senior atau memiliki kondisi medis kronis, seperti penyakit jantung atau paru-paru atau diabetes, kita berisiko lebih tinggi tertular. Karenanya, tidak disarankan untuk merawat pasien covid-19 sendiri.
Selain usia dan kondisi kesehatan orang yang merawat, berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat merawat pasien corona dengan isolasi mandiri di rumah.
1. Tanda peringatan darurat
Pantau diri sendiri dan pasien dengan cermat untuk melihat gejala yang memburuk. Jika gejala tampak semakin parah, hubungi dokter. Tanda darurat, termasuk:
- Kesulitan bernapas
- Nyeri atau tekanan dada yang terus-menerus
- Kebingungan
- Bibir atau wajah kebiruan
- Ketidakmampuan untuk tetap terjaga
Simak cara merawat pasien Covid-19 di rumah di halaman selanjutnya
2. Melindungi orang lain jika kita sakit
Jika Anda terinfeksi Covid-19, Anda dapat membantu mencegah penyebaran infeksi virus ini. Tetap tinggal di rumah kecuali untuk mendapatkan perawatan medis ke puskesmas atau rumah sakit. Hindari menggunakan transportasi umum, layanan berbagi tumpangan, atau taksi.
Lakukan isolasi di satu ruangan, jauh dari keluarga dan orang lain. Makanlah sendiri di kamar dan buka jendela untuk menjaga sirkulasi udara tetap baik. Gunakan kamar mandi terpisah, jika memungkinkan, hindari ruang bersama di rumah.
Baca juga: Kenapa antibiotik harus dihabiskan? Yuk kenali manfaat antibiotik
Jaga jarak setidaknya dua meter dari anggota keluarga lainnya. Saat menggunakan ruang bersama, batasi pergerakan. Jagalah agar dapur dan ruang bersama lainnya berventilasi baik.
Menurut Dokter Bersihkan permukaan yang sering disentuh di kamar dan kamar mandi terpisah, seperti gagang pintu, sakelar lampu, elektronik, dan meja, setiap hari. Hindari berbagi barang-barang rumah tangga pribadi, seperti piring, handuk, tempat tidur, dan elektronik.
Kenakan masker saat berada di dekat orang lain dan ganti masker wajah setiap hari. Masker medis dianjurkan untuk digunakan. Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik, atau gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol.
Simak cara merawat pasien Covid-19 di rumah di halaman selanjutnya
3. Melindungi diri sendiri saat merawat seseorang dengan Covid-19
Untuk melindungi diri saat merawat pasien Covid-19, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikar dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan:
- Jaga tangan agar tetap bersih dan hindari menyentuh wajah.
- Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik, terutama setelah bersentuhan dekat atau berada di ruangan yang sama dengan orang yang sakit.
- Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol.
- Pakailah masker kain tiga lapis atau masker medis.
- Jaga jarak setidaknya 2 meter dari orang yang sakit.
- Jangan menyentuh atau memegang masker saat menggunakannya.
- Jika masker basah atau kotor, gantilah dengan masker yang bersih dan kering. Buang masker bekas dan cuci tangan dengan sabun.
- Bersihkan rumah sesering mungkin. Setiap hari, gunakan semprotan atau tisu pembersih rumah untuk membersihkan permukaan yang sering disentuh, termasuk meja, meja, dan gagang pintu.
- Hindari membersihkan kamar dan kamar mandi orang sakit yang terpisah.
- Sisihkan tempat tidur dan peralatan makan hanya untuk digunakan orang yang sakit.
- Hati-hati dengan cucian. Jangan kucek cucian kotor. Gunakan detergen biasa untuk mencuci cucian orang sakit. Gunakan pengaturan terhangat di mesin cuci, atau gunakan air panas.
- Cuci tangan setelah memasukkan pakaian ke dalam pengering dan biarkan pakaian benar-benar kering.
- Jika harus mencuci pakaian kotor dari pasien Covid-19, kenakan sarung tangan sekali pakai dan jauhkan dari tubuh dan tetap gunakan masker. Bila sudah selesai, lepas sarung tangan dan buang.
- Tempatkan sarung tangan dan masker kotor di tempat sampah berpenutup di kamar orang sakit.
- Bersihkan dan disinfeksi keranjang pakaian dan cuci tangan sesudahnya.
- Hati-hati dengan piring. Kenakan sarung tangan saat menangani piring, gelas atau peralatan yang digunakan oleh orang yang sakit.
- Cuci barang dengan sabun dan air panas atau di mesin pencuci piring.
- Bersihkan tangan setelah melepas sarung tangan atau menangani barang bekas pakai pasien.
- Hindari kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang sakit. Kenakan sarung tangan sekali pakai dan masker saat memberikan perawatan mulut dan pernapasan dan saat menangani tinja, urin, atau limbah lainnya.
- Cuci tangan sebelum dan sesudah melepas sarung tangan dan masker. Jangan gunakan kembali masker atau sarung tangan.
- Jangan terima tamu.
- Jangan izinkan tamu datang sampai orang yang sakit benar-benar pulih dan tidak menunjukkan tanda atau gejala Covid-19.
4. Mengakhiri isolasi
Konsultasikan dengan dokter tentang kapan harus mengakhiri isolasi rumah, terutama jika Anda memiliki sistem kekebalan yang lemah. Biasanya isolasi mandiri selesai setelah 14 hari dan lakukan tes usap untuk memastikan ada tidaknya virus.
Kehilangan indra perasa dan pencium mungkin berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah pemulihan, tetapi tidak boleh menunda pengakhiran isolasi. Perawat pasien yang sakit sebaiknya tetap tinggal di rumah selama 14 hari dan memperhatikan ada tidaknya gejala umum seperti demam, batuk, atau sesak napas.
Saat merawat keluarga yang sakit Covid-19, Anda mungkin juga merasa stres karena mengkhawatirkan kesehatan sendiri dan keluarga. Untuk mengatasinya, istirahatkan diri dari berita-berita seputar Covid-19, termasuk dari media sosial. Cukup tidur, makan makanan bergizi, dan tetap terhidrasi.
Itulah cara merawat pasien Covid-19 di rumah dengan isolasi mandiri. Semoga kita selalu sehat dan terhindar dari virus corona.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tips Merawat Pasien Covid-19 di Rumah",
Penulis : Dian Reinis Kumampung
Editor : Lusia Kus Anna
Selanjutnya: Kenapa antibiotik harus dihabiskan? Yuk kenali manfaat antibiotik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News