Kasus turun, tingkat keterisian kamar tidur rumah sakit rujukan Covid-19 DKI 60%

Senin, 08 Maret 2021 | 17:54 WIB   Reporter: Titis Nurdiana
Kasus turun, tingkat keterisian kamar tidur rumah sakit rujukan Covid-19 DKI 60%

ILUSTRASI. Kasus corona di DKI Jakarta menurun. Kondisi ini membuat tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid 19 juga turun jadi 60%. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.


VIRUS CORONA -JAKARTA. Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut, tingkat keterisian tempat tidur  atau bed occupancy ratio (BOR) rumah sakit rujukan pasien corona di seluruh Provinsi Jawa-Bali yang melaksanakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Mikro menurun. 

Hanya saja, penurunan BOR  atas rumahsakit rujukan corona tersebut belum termasuk DKI Jakarta yang mencatatkan BOR masih di atas 60%, meski sudah menurun.

“BOR yang ada di sejumlah daerah mengalami penurunan, kecuali DKI Jakarta yang masih berada di atas 60%. Namun masih di bawah 70%. Mudah-mudahan ini bisa bertahan untuk jangka waktu yang panjang sekali. Bahkan beberapa provinsi yaitu baik isolasi maupun ICU berada di bawah 50%,” kata Doni dalam keterangan rapat Penguatan Koordinasi Pelaksanaan PPKM Mikro dan Posko Covid-19 atau corona di Desa/ Kelurahan secara virtual, Senin (8/3).

Baca Juga: Kata Satgas soal dampak penerapan PPKM Mikro terhadap penyebaran Covid-19

Hanya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan bahwa telah terjadi penurunan signifikan pada bed occupancy rate (BOR) rumah sakit COVID-19 atau corona DKI. 

Sebagai contoh, bed isolasi  untuk pasien corona berhasil turun ke angka 60%.

“Keterisian tempat tidur isolasi  pasien corona atau Covid-19 per tanggal 21 Februari 2021,  kapasitas tempat tidur ditambah menjadi 8.321 tempat tidur dan terisi 5.461 tempat tidur. Sedangkan per 7 Maret 2021, jumlah tempat tidur pasien yang terpakai hanya 4.922 tempat tidur atau 60% dari jumlah yang ada, sehingga turun menjadi 6%," jelas Widyastuti dalam keterangan resminya, Senin (8/3).

Menurut Widyastuti, persentase kesembuhan orang terpapar corona di  Jakarta juga naik menjadi 96,3%. Dengan angka itu, okupansi rumah sakit COVID-19 di Jakarta juga berhasil ditekan. 

Sebagai gambaran, jumlah kasus aktif corona per tanggal 21 Februari 2021 sebesar 13.309. Jumlah kasus aktif corona ini mengalami penurunan signifikan pada pada 7 Maret menjadi 7.209 kasus dengan reproduction rate yang menurun dari 1,04 (16 Februari) menjadi 1,02 (6 Maret). Sementara positivity rate corona yang berkurang dari 18% pada bulan Februari menjadi 11,6% pada bulan Maret.

Baca Juga: Satgas sebut PPKM baru efektif setelah 4 pekan

Efek turunnya kasus aktif corona, tak hanya BOR rumah sakit rujukan menurun, Bed ICU semisal, juga mengalami penurunan menjadi 66% per 7 Maret 2021. Angka ini turun 5% dari okupansi pada 21 Februari.

"ICU rumah sakit corona juga mengalami penurunan, pada 21 Februari 2021 kapasitas ICU sebesar 1.156, terisi 817 atau 71%, sedangkan per tanggal 7 Maret terisi sebesar 755 atau sebesar 66% yang terpakai," kata dia

Kata dia, penurunan kasus aktif corona yang diikuti ketersediaan bed atas Covid19 ini membuktikan kinerja pemerintah dalam mengatur ketersediaan fasilitas kesehatan untuk menanggulangi kasus aktif berjalan dengan efektif. Hal itu juga seiring dengan upaya meningkatkan tingkat kesembuhan pasien.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Titis Nurdiana
Terbaru