Kebut Bangun Hotel 200 Kamar di IKN, Agung Sedayu Retail Ungkap Perkembangannya

Rabu, 31 Januari 2024 | 13:54 WIB   Reporter: Sabrina Rhamadanty
Kebut Bangun Hotel 200 Kamar di IKN, Agung Sedayu Retail Ungkap Perkembangannya


IKN NUSANTARA - JAKARTA. PT Agung Sedayu Retail Indonesia (ASRI) mengungkap perkembangan pembangunan hotel di kawasan di Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam proyek Hotel Nusantara. 

Sebelumnya, ground breaking hotel baru dilaksanakan pada tahun lalu 21 September 2023 dan ditargetkan rampung sebelum Agustus 2024.

Chief Operating Officer Agung Sedayu Retail David Hilman mengatakan kapasitas hotel yang akan dibangun pada tahap pertama adalah sebesar 200 kamar. Sayangnya ia tak bisa menjelaskan hingga Januari 2024 berapa persen total pembangunan yang telah rampung. 

Baca Juga: Pengamat Pasar Modal: Investor Asing Masih Wait and See Jelang Pemilu 2024

“Saat ini, tepatnya berapa persen saya kurang tahu, tapi yang pasti 17 Agustus 2024, presiden akan ke sana jadi harus sudah selesai,” ungkapnya saat ditemui Kontan, di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (31/01). 

Namun David mengatakan, pembangunan 200 kamar hotel ini adalah tahap atau fase pertama di mana menurutnya tidak menutup kemungkinan ASRI akan menambah kamar atau menambah kuantitas hotel di IKN. 

“Kalau targetnya, kan ada fase berikutnya dan saya kira IKN kan berkembang terus. Tapi tahap pertama kita 200 kamar dulu,” tambahnya.

Baca Juga: Pemerintah Sebut Akan Ada 250 Ribu Calon ASN yang Siap Bekerja di IKN

Selain itu David juga membuka bahwa terdapat peluang ASRI juga akan membangun mall di IKN sama seperti Pakuwon Jati (PWON) 

“Pasti ada, asalkan ada marketnya, tapi kan kita bertahap dulu kita hotel dulu. Tapi pasti akan ada (pembangunan),” tutupnya.

Sebagai tambahan informasi, berdasarkan catatan Kontan sebelumnya, pendiri Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan mengatakan, proyek hotel ini bernilai lebih dari Rp 1 triliun dan telah berjalan sesuai rencana awal. Namun, total anggaran total pembangunan hotel bisa mencapai Rp 2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru