MINYAK GORENG - JAKARTA. Kelangkaan minyak goreng kemasan MinyaKita dirasakan para pedagang di Pasar Palmerah, Jakarta Barat.
Cici (40) mengatakan, sudah satu minggu kehabisan stok minyak tersebut untuk dijual kembali. Pasalnya dirinya juga membeli di toko grosir yang mana juga tidak banyak stoknya. Selain mengeluhkan sulit didapat, Cici juga mengeluhkan harganya yang sudah naik.
"Sudah satu minggu tidak ada stok MinyaKita, kalau pun ada yaa paling banyak hanya 10, sekarang harganya dari grosir juga sudah naik, kita pedagang eceran gak bisa jual Rp 14.000 lagi," kata Cici saat ditemui Kontan.co.id, Jumat (10/2).
Hal ini diungkapkan Cici bagai pisau bermata dua, dimana mereka sebagai pedagang eceran yang membeli dari toko grosir dengan harga Rp 15.500 sehingga agar tidak rugi, mereka harus jual di kisaran harga Rp 16.000 hingga Rp 17.000.
"Kita saja beli dari toko grosir Rp 15.500, mana mungkin kita jual harga sesuai yang ditetapkan pemerintah Rp 14.000, ya kita rugi dong," kata Cici.
Hal senada yang diungkapkan oleh Dewi, pemilik toko grosir yang juga menjual minyak gorek kemasan MinyaKita. Dirinya mengatakan sudah satu minggu tokonya tidak ada stok barang yang masuk dari sales distributor MinyaKita.
Baca Juga: MinyaKita Langka, KPPU Makassar Telusuri Praktik Penjualan Bersyarat oleh Distributor
"Sudah satu minggu stok barang yang masuk kosong, sementara ini kita jual yang masih ada. Kata sales-nya stoknya belum ada, sementara harganya juga sudah naik. Kami jualnya ke pedagang eceran itu Rp 15.500," kata Dewi kepada Kontan, Jumat (10/2).
Dewi mengaku, dirinya biasa memesan minyak goreng kemasan MinyaKita sebanyak 100 dus, dimana satu dusnya berisi 12 pouch. Dewi mengaku per dusnya dibeli dari sales distributor seharga Rp 185.000.
Hal yang sama juga ditemui di toko ritel modern seperti Indomaret dan Ramayana di daerah Palmerah, keduanya kehabisan stok minyak goreng kemasan MinyaKita.
"Sudah dua minggu stoknya habis, gak masuk lagi, katanya sih belum ada stok lagi dari penyuplainya," kata Mira, pegawai toko Indomaret.
"Belum ada stok barang masuk sudah dua minggu," kata Agung pegawai Ramayana Palmerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News