Kemenparekraf serahkan sertifikat CHSE untuk pelaku usaha pariwisata Yogyakarta

Kamis, 14 Oktober 2021 | 11:46 WIB   Reporter: Muhammad Julian
Kemenparekraf serahkan sertifikat CHSE untuk pelaku usaha pariwisata Yogyakarta

ILUSTRASI. Wisata Yogyakarta


INDUSTRI PARIWISATA - JAKARTA. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyerahkan sertifikat Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability atau CHSE kepada 5 (lima) pelaku usaha pariwisata wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) beberapa waktu lalu. 

Kelima pelaku usaha itu meliputi Museum Gunungapi Merapi, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Hotel Kotta GO Yogyakarta, De Mangol Resto and Picnic Ground, dan Kolona Kitchen and Coffee. 

Inspektur Utama Kemenparekraf Restog Krisna Kusuma mengatakan, industri pariwisata merupakan salah satu sektor yang terdampak di masa pandemi Covid-19 ini.

“Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah strategis untuk menjaga resiliensi industri dan usaha pariwisata salah satunya dengan menerapkan standar protokol kesehatan bagi usaha pariwisata agar jumlah wisatawan kembali meningkat dan sektor pariwisata bangkit kembali, yaitu melalui inisiasi program CHSE dari Kemenparekraf,” papar Restog sebagaimana dikutip dari siaran pers.

Penyerahan sertifikat ini dilakukan oleh Inspektur Utama Kemenparekraf, Restog Krisna Kusuma didampingi oleh Direktur Utama PT SUCOFINDO (Persero) Mas Wigrantoro Roes Setiyadi. Penyerahan ini berlangsung dalam perhelatan Rapat Pimpinan Nasional PT SUCOFINDO (Persero), yang juga merupakan rangkaian Hari Ulang Tahun ke-65 SUCOFINDO yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2021.

Sedikit informasi, pada program CHSE ini, Kemenparekraf memang bekerja sama dengan PT SUCOFINDO (Persero) sebagai pelaksana proses audit dan sertifikasi. 

Baca Juga: Masih Berat, PHRI Tolak Wajib Sertifikasi CHSE

“Kami berterima kasih, atas pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan Sucofindo, yaitu dalam melaksanakan sertifikasi bagi usaha pariwisata sesuai kriteria dan kecukupan kuota yang ditetapkan dalam Kemenparekraf,  sehingga program CHSE sejauh ini berjalan baik dan inshaAllah dapat mencapai 12 ribu usaha pariwisata yang bisa tersertifikasi hingga akhir tahun 2021,” jelas Restog.

Direktur Utama PT SUCOFINDO (Persero), Mas Wigrantoro Roes Setiyadi menyampaikan bahwa program sertifikat CHSE Kemenparekraf ini, juga selaras dengan komitmen SUCOFINDO dalam upaya membantu pemulihan Ekonomi Nasional. 

“Terima kasih kepada Kemenparekraf yang telah mempercayakan kami, untuk berkontribusi membangkitkan kembali industri pariwisata di Indonesia.,” ujar Mas Wigrantoro.

Lebih lanjut, Mas Wigrantoro memastikan bahwa SUCOFINDO akan terus adaptif mencipta inovasi dan berkolaborasi untuk membantu para pelaku usaha. Selain itu, Mas Wigrantoro juga  memaparkan bahwa SUCOFINDO, melalui beragam inovasi yang telah dilakukannya, sudah dilengkapi dengan peralatan uji laboratorium dengan teknologi Digital Droplet PCR; Jasa monitoring limbah dengan menggunakan Teknologi Sistem Informasi atau SPARING, dan Pengujian & Kalibrasi berbagai Alat kesehatan; Type Approval Alat Komunikasi, Digital Survey, Inspection Geo Survey.

“(Inovasi yang telah dilakukan SUCOFINDO) diproyeksikan memacu target pendapatan PT SUCOFINDO (Persero) di tahun 2022. Kemudian, kolaborasi Holding Jasa Survei, diharapkan mampu melebarkan sayap dan meningkatkan skala bisnis BUMN Jasa Survei,” tutur Mas Wigrantoro.

Selanjutnya: Sektor pariwisata Bali siap kembali dibuka bagi wisatawan mancanegara

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .
Terbaru