Kementan Bangun Ekosistem Kewirausahaan Bagi Petani Milenial

Senin, 27 Februari 2023 | 22:01 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Kementan Bangun Ekosistem Kewirausahaan Bagi Petani Milenial

ILUSTRASI. Pengunjung memetik melon Golden Alisa di Kampung Gunung Ranji, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (2/9/2021). Kementan Bangun Ekosistem Kewirausahaan Bagi Petani Milenial.


AGRIBISNIS -  TULUNGAGUNG. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) mendorong terbentuknya 320.000 generasi petani muda di pedesaan hingga 2025, yang didukung oleh Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme (YESS) dari International Fund for Agricultural Development (IFAD).

Guna mendukung program tersebut, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang memfasilitasi kreativitas generasi milenial untuk berkarya dan berwirausaha di sektor pertanian dengan mengembangkan Ekosistem Kewirausahaan Pertanian bagi petani milenial di Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan Ekosistem Kewirausahaan di Kabupaten Tulungagung harus membidik setiap pasar pada Sub Sistem Agribisnis melalui subsistem pengadaan dan penyaluran sarana dan prasarana produksi, subsistem produksi primer atau usaha tani (on-farm), subsistem pengolahan atau agroindustri, dan subsistem pemasaran.

Baca Juga: BPDPKS Gelontorkan Rp 7,5 Triliun untuk Peremajaan Sawit Rakyat Sepanjang 2017-2022

Usaha tani yang merupakan subsistem dalam sistem agribisnis, terutama yang diusahakan oleh petani, harus sepenuhnya berorientasi pada pasar dan profit oriented, sehingga sektor agribisnis mempunyai keunggulan komparatif yang tinggi," katanya.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Project Manager PPIU Jawa Timur bahwa usaha di sektor pertanian selain mengarah pada profit oriented dan target market, juga harus dipikirkan sustainability product (produk berkelanjutan) dan bargaining power (daya tawar).

"Memiliki bargaining power atau daya tawar dalam suatu bisnis bisa menjadi salah satu modal penting untuk meraih keuntungan," katanya dalam siaran pers, Senin (27/2).

Baca Juga: Mentan: Komoditas Pangan Cukup Tersedia Hingga Maret 2023

Menurut Acep Hariri, dengan daya tawar yang lebih baik di antara para kompetitor, tentunya bisnis petani akan lebih mudah dilirik oleh offtaker dan mitra bisnis saat melakukan negosiasi harga produk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru