Kementan dorong insan pertanian manfaatkan perkembangan teknologi informasi

Jumat, 19 November 2021 | 10:14 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Kementan dorong insan pertanian manfaatkan perkembangan teknologi informasi

ILUSTRASI. Petani merawat tanaman padinya di persawahan di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (16/4). Kementan dorong insan pertanian manfaatkan perkembangan teknologi informasi.


AGRIBISNIS -  YOGYAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong seluruh insan pertanian dapat memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi melalui jaringan internet. 

Peluang ini juga yang dimanfaatkan mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) yang sedang mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di salah satu Mitra Industri.

Para mahasiswa memanfaatkan kemudahan mengakses berbagai informasi dan juga terbukanya jaringan untuk memperoleh sarana usahatani, pemasaran hasil pertanian (e-commerce) dan hasil pekerjaan non-pertanian yang diusahakan di dalam desa. 

Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) juga antusias belajar membuat konten iklan produk-produk pertanian.

Baca Juga: Strategi Kementan dorong peningkatan produktivitas dan kualitas pertanian di daerah

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengatakan petani milenial harus mengikuti perkembangan zaman. "Pemasaran berbasis online melalui e-commerce merupakan salah satu terobosan jitu mengawal kebutuhan konsumen sekaligus meningkatkan layanan pesan antar produk sampai tujuan,” ujarnya dalam keterangannya, Jumat (19/11).  

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa pertanian tidak lagi identik dengan kotor dan kumuh.  "Justru pertanian sekarang itu adalah sebuah bisnis yang mampu menghasilkan pendapatan besar," katanya dalam siaran pers.

Menurut Dedi, minat generasi milenial pada sektor pertanian harus tumbuh secara cepar karena saat ini sudah menggunakan teknologi dan mekanisasi berbasis 4.0, dimana pertanian Indonesia sudah jauh lebih maju. Terlebih semuanya diolah secara modern serta menggunakan digitalisasi. 

"Inovasi 4.0. ini ranahnya generasi milenial yang sangat terbuka dengan teknologi modern. Untuk itu kita lakukan pendampingan dengan cara meningkatkan ilmu pengetahuan mereka dari hulu hingga hilir," katanya.

Baca Juga: Antisipasi gangguan distribusi, Pupuk Indonesia siapkan stok lebih awal

Didampingi langsung oleh Tahwin, Content Creator PT Naturindo, mahasiswa Polbangtan YoMa yang g digawangi Khoirotun Ni’mah dan kawan-kawan terlihat sibuk mengulik produk dari berbagai sudut.

“Salah satu kegiatan kami selama PKL di Naturindo yaitu belajar membuat konten iklan produk, kami diajari teknik dasar fotografi dan videografi seperti cara pengambilan objek yang baik dan benar serta membuat alur konten yang menarik,” ujar Khoirotun.

Selanjutnya: Kementan hanya bisa penuhi 9 juta ton pupuk subsidi per tahun, ini alasannya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru