AGRIBISNIS - JAKARTA. Polbangtan Yogyakarta Magelang kembali melakukan kegiatan pelatihan pemanfaatan IT dan laporan utama Kementerian Pertanian (Kementan) dalam rangka mendukung Kostratani bagi Penyuluh dan Penyuluh Swadaya di Kecamatan Playen Gunung Kidul.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Penjaminan Mutu Pendidikan Siti Astuti mewakili Direktur Polbangtan Yogyakarta Magelang. Siti Astuti menyampaikan bahwa peserta penyuluh dan penyuluh swadaya untuk bisa memanfaatkan IT baik melalui smartphone masing-masing maupun laptop untuk mengisi laporan utama Kementrian Pertanian, mengikuti rapat secara virtual.
Seperti yang disampaikan oleh pengagas Kostratani Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo bahwa ingin melakukan pembaharuan dimana pembangunan Pertanian dimulai dari BPP di tingkat Kecamatan untuk mengoptimalkan tugas, fungsi dan perannnya untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan Pertanian. Dengan melek IT maka para petani dapat mengembangkan sub sector Pertanian dengan cepat dan akurat.
Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul, Windu juga menyampaikan bahwa IT untuk mendukung Kostratani dimana BPP sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, pusat pengembangan jejaring kemitraan.
Baca Juga: Kementan akui terjadi tren penurunan luasan lahan tebu
"Semua menggunakan IT untuk rapat-rapat menggunakan aplikasi zoom, tidak perlu ke dinas pertanian dan pangan cukup dari BPP saja," ujarnya dalam siaran pers, Selasa (1/12).
Seperti arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi bahwa perubahan dalam Pertanian mengarah ke online tidak lagi menggunakan manual, penyuluh harus bisa beradptasi dengan perubahan sehingga program Pertanian dapat terus berjalan di tengah pandemi ini.
Kegiatan pelatihan ini diikuti 15 orang penyuluh dan penyuluh swadaya di Kapanewon (kecamatan) Playen, Gunung Kidul. Sedangkan materi yang disajikan pada pelatihan ini adalah pemanfaatan IT untuk mendukung Kostratani karena semuanya berbasis IT (whatsapp, open camera, zoom meeting).
Peserta dapat menanfaatkan Android, laptop untuk memberikan data dan bisa untuk berbisnis serta untuk rapat secara virtual. Kemudian dilanjut dengan materi tentang laporan utama Kementerian Pertanian engan tujuan peserta penyuluh dan penyuluh swadaya untuk memdukung Kostratani satu data. Komoditas padi, alsintan, umkm, petani milenial, investasi dan petenakan.
Selanjutnya: Kementan targetkan Indonesia swasembada gula konsumsi di 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News