AGRIBISNIS - JAKARTA. Dalam upaya mendukung pertanian modern, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor mengadakan webinar Millennial Agriculture Forum (MAF) bertema “Contract Farming, Unit Bisnis Pertanian Modern” pada Sabtu (21/12/2024).
Acara ini bertujuan membahas strategi peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani melalui pendekatan agribisnis modern.
Webinar ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti koperasi, pelaku agribisnis, dan pendamping pertanian modern.
Menteri PertanianAndi Amran Sulaiman, menekankan pentingnya kolaborasi antara petani, koperasi, penyuluh, dan pihak terkait untuk mengimplementasikan konsep pertanian modern secara optimal.
Baca Juga: Hadapi Tantangan Global, Kementan Siapkan Tenaga Kerja Kompeten di Sektor Pertanian
Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, menyebut MAF sebagai inisiatif strategis dalam mendukung modernisasi pertanian dan regenerasi petani.
"Forum ini memberikan ruang bagi generasi muda untuk memahami pentingnya agribisnis dalam menciptakan pertanian yang produktif, berdaya saing, dan berkelanjutan," ujarnya dalam keterangannya seperti dikutip Minggu (29/12).
Webinar ini menghadirkan narasumber berpengalaman dalam contract farming, termasuk Ketua Koperasi Kencana Derma Ayu, Direktur Pengembangan Agribisnis Paskomnas Indonesia, dan alumni Polbangtan Bogor.
Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto, menyebutkan bahwa kendala utama petani adalah akses pasar. “Pangsa pasar sangat penting. Kami berharap materi yang disampaikan dapat memberi wawasan dan inovasi bagi generasi muda dalam mengelola kemitraan di sektor pertanian,” katanya.
Ketua Koperasi Kencana Derma Ayu, H. Taryono, menjelaskan potensi produksi beras koperasi yang mampu mengolah hingga 10 ton gabah per hari, menghasilkan beras premium yang dipasarkan ke Cianjur, Bogor, dan Karawang.
Baca Juga: Upaya Pemerintah Bersinergi dengan Swasta dan Petani Menuju Swasembada Pangan
Direktur Pengembangan Agribisnis Paskomnas Indonesia, Soekam Parwadi, menyoroti pentingnya pendekatan agribisnis berbasis pasar untuk meningkatkan pendapatan petani.
Ia menekankan bahwa keberhasilan pertanian modern bergantung pada sistem berbasis korporasi yang terstruktur dan integrasi teknologi Agriculture 4.0.
Nuralisa Ratna Dewi, alumni Polbangtan Bogor, menjelaskan capaian konsolidasi lahan dan alat mesin pertanian (alsintan) yang signifikan. “Kolaborasi antara petani, koperasi, dan penyedia alsintan menjadi kunci meningkatkan efektivitas operasional dan pendapatan,” ujarnya.
Diskusi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan dalam mewujudkan pertanian modern berbasis teknologi, efisien, dan berorientasi pasar.
Baca Juga: Klik Latihanonline.pertanian.go.id Untuk Daftar Petani Milenial
Pendekatan agribisnis yang sistematis diharapkan dapat menciptakan stabilitas pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, dan mengendalikan inflasi daerah secara berkelanjutan.
Selanjutnya: Daftar Kode Redeem FC Mobile Desember 2024, Simak Update yang Telah Ditambahkan
Menarik Dibaca: Ini Daftar Perlengkapan Bayi Baru Lahir Anti Mubazir, Bisa jadi Kado lo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News