BUMN - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peran tersendiri untuk mendorong optimalisasi BUMN. Hal ini dilakukan dalam rangka percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa yang terjadi di Lombok.
Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis BUMN, Hambra mengatakan, kementerian BUMN memastikan ketersediaan material bahan bangunan untuk rekonstruksi pasca gempa.
Hingga saat ini, dalam hal persiapan penjaminan ketersediaan semen, Kementerian BUMN berkoordinasi dengan anak parusahaan PT Semen Indonesia yakni Semen Tonasa dan Semen Gersik, guna menjaga pasokan dan harga semen terkait dengan rencana pemerintah untuk melakukan program rehabilitasi dan rekontruksi pasca bencana.
“Untuk menjamin kelancaran supply maka akan diprioritaskan supply baik Semen Tonasa Maupun Semen Gersik dengan jamiman prioritas Muat dipelabuhan asal dan prioritas sandar di pelabuhan bongkar,” ujarnya saat di temui di gedung Kominfo, Senin(27/8).
Dia menjelaskan, total stok gudang di Pulau Lombok sebesar 7.600 ton atau 33% dari kapasitas Gudang 23.000 ton. Dimana stok Semen Tonasa sebesar 5.500 ton dan Semen Gersik sebesar 2.100 ton. Stok intransit sebesar 3.800 ton dan saat ini tengah menunggu antrian bongkar di Pelabuhan Lembar.
Setelah memastikan stok semen aman, kementerian BUMN juga perlu memastikan rekonstruksi pasca gempa berjalan lancar. Tugas BUMN dalam fase pemulihan yakni Membangungkan rumah sementara.
Pada tanggal 26 Agustus 2018 Menteri BUMN memiliki fokus untuk, memerintahkan seluruh BUMN untuk membantu siapkan rumah tinggal sementara tahan gempa berbahan baja ringan dan kayu tripleks dengan target 2.000 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News