INFRASTRUKTUR DAERAH - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan jembatan gantung dan jalan lingkungan di Kampung Kaye Distrik Agats Kabupaten Asmat, Provinsi Papua.
Pembangunan jalan dan jembatan gantung tersebut merupakan bagian dari sejumlah infrastruktur dasar yang dibangun Kementerian PUPR untuk mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Asmat yang mengalami wabah campak dan gizi buruk pada awal tahun 2018.
Baca Juga: Kementerian PUPR siapkan program pembangunan drainase jalan secara nasional
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Kementerian PUPR telah memiliki daftar kegiatan pembangunan infrastruktur permukiman di Kabupaten Asmat, baik jangka pendek maupun menengah mulai dari infrastruktur air bersih, sanitasi, jembatan, perbaikan jalan kampung, bedah rumah, dan pembangunan permukiman baru.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Jayapura Osman H. Marbun mengatakan, tujuan utama dibangunnya jembatan gantung dan jalan lingkungan tersebut adalah untuk memberikan kemudahan pergerakan antardesa serta membuka isolasi daerah yang terpisahkan sungai. Pembangunan jalan lingkungan menggunakan konstruksi jalan beton (pile slab).
“Untuk jalan dan jembatan sudah selesai pembangunan fisiknya. Sejak tahun 2018 Kementerian PUPR telah melakukan pembangunan fisik untuk masyarakat, hal ini agar rentang waktu dan jangkauan antar kampung, distrik untuk dapat dilalui dengan menyingkat jarak untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat,” kata Osman.
Dikatakan Osman, masyarakat sudah dapat menggunakan fasilitas jembatan gantung yang menghubungkan Kampung Keye menuju Ibu Kota Kabupaten Asmat, Agats.
Baca Juga: Kementerian PUPR usulkan tambahan dana Rp 16,5 triliun untuk pagu indikatif 2020
Pembangunan jembatan gantung dan jalan jembatan gantung sendiri menggunakan anggaran Kementerian PUPR dengan biaya Rp 89,1 miliar, yang telah dimulai sejak September 2018 dan selesai pada 30 Maret 2019.
Jembatan gantung tersebut dibangun sepanjang 72 meter dengan lebar 1,6 meter, sedangkan untuk jalan lingkungan yang dibangun sepanjang 2,9 km dengan lebar sebesar 4 meter. Pembangunannya dilakukan oleh kontraktor PT Wijaya Karya dengan melibatkan pekerja lokal dari sejumlah kampung diantaranya Kaye, Syuru, dan Aswet.
“Jalan dan jembatan yang dibangun ini mengelilingi beberapa jalur tempat pemukiman masyarakat di Ibu Kota Agats Kabupaten Asmat, seperti di Kampung Kaye, Kampung Suru dan juga jalur jalan ke tempat fasilitas umum lainnya seperti ke rumah sakit baru dan museum Asmat,” ujar Osman.
Osman menambahkan, pada tahun 2019 hingga tahun 2020, Kementerian PUPR akan melanjutkan pembangunan jalan beton sepanjang 16 km, serta pembangunan 4 buah jembatan gantung dengan panjang total 330 meter yang akan dibangun pada beberapa distrik di Kabupaten Asmat.
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) menggeber proyek jalan dan jembatan di Distrik Agats Papua Barat
Pembangunan jembatan gantung juga sangat dibutuhkan untuk mendorong warga agar menempati rumah khusus yang telah dibangun Kementerian PUPR di sejumlah kampung yang terpisahkan sungai.
Sejak tahun 2016, Kementerian PUPR telah membangun 114 unit rumah khusus dengan biaya Rp 19,9 miliar di Kampung Amanamkai dan Kampung Syuru, Distrik Agats sebanyak 114 Unit.
Tahun 2018 kembali dibangun sebanyak 100 unit rumah khusus yang tersebar di 4 kampung, yakni Kampung Priend Distrik Fayid (34 unit), Kampung Ass dan Kampung Atat Distrik Pulau Tiga (33 unit), dan Kampung Warkai Distrik Betsbamu (33 unit).
Baca Juga: Kementerian PUPR bangun jembatan gantung untuk mempermudah akses antar desa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News