Sistem rujukan belum tertata
Sistem rujukan pasien corona di Jawa Timur belum tertata dengan baik, terutama di Surabaya Raya. Sutrisno menyebut, tenaga kesehatan penanganan virus corona di Jawa Timur sangat kewalahan karena sistem rujukan yang belum tertata dengan baik. "Kalau kewalahan sudah jelas. Karena rujukan pasien belum tertata, jadi ngeri masih berantakan. Akhirnya ya pasien numpuk di rumah sakit. Karena semuanya rujukan belum tertata," kata Sutrisno.
Baca juga: Terbukti, eksploitasi mahasiswa asing di Australia dan dilecehkan secara seksual
IDI Jatim sudah memberikan saran kepada pemerintah di Jatim agar sistem rujukan corona di Jawa Timur yang dilakukan selama ini dievaluasi. Menurut dia, dengan adanya sistem rujukan yang bagus, pasien corona di Jawa Timur bisa terbagi di sejumlah rumah sakit rujukan dan tidak terpusat di satu rumah sakit saja.
"Jadi, yang tidak terlalu berat, mungkin bisa di rumah sakit lapangan, atau di Asrama Haji. Nanti yang berat-berat baru di dr Soetomo, di RSUA. Rencana mau ditata begitu," kata dia.
Apabila sistem rujukan pasien corona di Jawa Timur sudah tertata dengan baik, menurut Sutrisno, ini akan menguntungkan semua pihak. "Jadi, pasiennya tertata, dapat tempat, diseleksi menurut tingkat gradasinya, disesuaikan dengan kemampuan rumah sakit, dan yang jelas pasien yang masuk bisa dikontrol," kata dia.
(Kontributor Surabaya, Ghinan Salman)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "IDI Ungkap Penyebab Banyak Tenaga Medis di Jatim Meninggal karena Covid-19", https://regional.kompas.com/read/2020/07/02/14483101/idi-ungkap-penyebab-banyak-tenaga-medis-di-jatim-meninggal-karena-covid-19?page=all#page2.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News