KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Peruri memperkuat strategi bisnis berkelanjutan dengan berpartisipasi dalam kolaborasi 28 BUMN melalui Program Olah Sampah di kawasan Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya perusahaan memperluas dampak ekonomi sirkular di daerah wisata prioritas nasional.
Program Olah Sampah merupakan inisiatif Kementerian BUMN, kini Badan Pengaturan BUMN, sejak 2022, yang bertujuan membangun sistem pengelolaan sampah terpadu sekaligus mendorong aktivitas ekonomi produktif masyarakat sekitar.
Melalui program ini, BUMN berupaya menciptakan model bisnis yang berorientasi pada keberlanjutan, dengan menyeimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Baca Juga: Dunia Usaha Diminta Perkuat Dampak Ekonomi ke Daerah
Kolaborasi ini melibatkan sejumlah perusahaan besar, antara lain IFG bersama anggota holding PT Jamkrindo, PT Jasa Raharja, PT Askrindo, dan PT Jasindo, bekerja sama dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, serta didukung oleh PERURI, PT Pelindo, PT PLN, PT Bank BNI, PT PP, PT BRI, PT BTN, PT Hutama Karya, PT Semen Indonesia, hingga Perum Bulog.
Program dijalankan dalam dua tahap. Tahap pertama pada 2022–2023 berfokus pada pembangunan sarana dasar pengelolaan sampah, edukasi lingkungan, dan pembangunan Rumah Bakti BUMN sebagai pusat aktivitas ekonomi masyarakat Desa Likupang.
Sementara tahap kedua, yang berlangsung hingga 2025, diarahkan untuk memperkuat kapasitas masyarakat melalui penyediaan mesin pengolah sampah, pelatihan kewirausahaan, serta revitalisasi fasilitas wisata di Pantai Paal.
Penanggung Jawab Strategic Corporate Branding & TJSL Peruri, Dawam H., menyampaikan bahwa keterlibatan Peruri merupakan bagian dari arah strategis perusahaan dalam mendukung penerapan prinsip ekonomi sirkular dan efisiensi sumber daya.
Baca Juga: Industri Air Minum Genjot Strategi Keberlanjutan lewat Ekonomi Sirkular di Bali
“Kami melihat pengelolaan sampah bukan hanya dari sisi lingkungan, tetapi juga peluang ekonomi baru yang dapat menciptakan nilai tambah bagi masyarakat,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (24/10/2025).
Dalam kegiatan monitoring dan evaluasi program di Likupang, Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara turut mengapresiasi kolaborasi BUMN ini karena dinilai mampu mendukung peningkatan aktivitas ekonomi lokal sekaligus menjaga kebersihan kawasan wisata.
Asisten Deputi Bidang TJSL BP-BUMN, Edi Eko Cahyono, menambahkan bahwa inisiatif tersebut sejalan dengan agenda pemerintah dalam memperluas kewirausahaan dan pemerataan ekonomi. “Dampaknya diharapkan berkelanjutan, tidak hanya dari sisi lingkungan, tetapi juga ekonomi desa,” ujarnya.
Selanjutnya: LG Electronics Resmikan Pabrik AC, Bisa Memproduksi 700.000 Unit
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (25/10), Provinsi Ini Berpotensi Hujan Sangat Lebat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News