Kolaborasi JAPFA dan Yayasan Dokter Peduli Atasi Permasalahan Gizi di Pulau Kei Besar

Rabu, 30 Maret 2022 | 16:47 WIB   Reporter: Yudho Winarto
Kolaborasi JAPFA dan Yayasan Dokter Peduli Atasi Permasalahan Gizi di Pulau Kei Besar

ILUSTRASI. JPFA Luncurkan Program 10 Tahun Japfa Kids


CSR - JAKARTA. Sebanyak 513 siswa dari enam sekolah dasar di Desa Elat, Kecamatan Kei Besar, Maluku Tenggara mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara cuma-cuma.

Penjaringan kesehatan yang dilakukan merupakan langkah awal PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) dalam mengatasi permasalahan gizi di wilayah tersebut melalui rangkaian kegiatan sosial bertajuk JAPFA for Kids.

Dalam pelaksanaannya, JAPFA berkolaborasi dengan Yayasan Dokter Peduli atau Doctor SHARE Foundation, sebuah lembaga nonprofit yang memiliki misi kemanusiaan serta memberikan akses dan layanan kesehatan di pulau terpencil Indonesia.

Pulau Kei Besar merupakan salah satu pulau dalam kategori 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal). Bentang alam Pulau Kei Besar yang menantang untuk diolah membuat hasil pertanian pulau tersebut sebagian besar harus didatangkan dari pulau tetangga. Kondisi tersebut membuat masyarakat terutama anak-anak di Pulau Kei Besar menghadapi ancaman gizi buruk.

Baca Juga: Antara JPFA, CPIN dan WMUU, Ini Saham Poultry Pilihan Menyambut Momen Ramadhan 2022

“Berdasarkan pengalaman kami selama memberikan pelayanan kesehatan di Pulau Kei, kasus gizi buruk yang ditangani cukup banyak. Permasalahan utama di Pulau Kei ialah pola konsumsi makanan bergizi seimbang yang masih rendah. Salah satu akar masalahnya yakni kebutuhan konsumsi masih harus didatangkan dari pulau lain,” ungkap Tutuk Utomo Nuradhi, Wakil Ketua Pengurus Harian Yayasan Dokter Peduli dalam keterangan persnya, Rabu (30/3).

“Selain itu, prevalensi stunting di Pulau Kei juga masih berkisar di angka 20%. Harapannya kolaborasi dengan JAPFA dapat membantu menjawab permasalahan tersebut,” imbuh Tutuk.

Dukungan JAPFA dalam mengatasi permasalahan gizi di Pulau Kei terdiri dari empat program utama. Pertama, edukasi dan advokasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta konsumsi gizi seimbang di 6 sekolah dasar. Kedua, dukungan fasilitas PHBS untuk memastikan tumbuhnya perilaku hidup bersih dari siswa.

Ketiga, penguatan kapasitas posyandu dengan edukasi kader posyandu di 10 posyandu dampingan serta pemeriksaan ibu hamil dengan mobile USG untuk mengidentifikasi permasalahan kehamilan sejak dini.

Editor: Yudho Winarto

Terbaru