Peristiwa

Komitmen Pemerintah Tingkatkan Kapasitas dan Keterampilan Petani Muda

Jumat, 20 September 2024 | 21:41 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Komitmen Pemerintah Tingkatkan Kapasitas dan Keterampilan Petani Muda

Bupati Malang, H Sanusi [tengah] didampingi Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana [kiri] di bersama stakeholders seusai menandatangani Nota Kesepahaman kolaborasi 'Kembange Tani Bersiul'.


AGRIBISNIS -  MALANG. Pemerintah Kabupaten Malang bersama berbagai stakeholders berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan petani muda melalui pengembangan ekosistem agribisnis model Closed Loop. 

Hal ini menjadi fokus dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Kembange Tani Bersiul: Kolaborasi Pembangunan Ekosistem Pertanian Berbasis Unggulan Lokal" yang berlangsung pada Kamis, 19 September 2024.

Acara ini diinisiasi oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), dihadiri oleh Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana; Bupati Malang, H. Sanusi; serta Kepala Dinas Pertanian Pemkab Malang, Avicenna M. Saniputra, bersama para petani muda binaan Program YESS dan berbagai stakeholders yang berperan dalam pengembangan agribisnis.

Baca Juga: Kembangkan Klaster Kentang, Polbangtan Kementan Berkolaborasi dengan Pemkab Malang

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menggarisbawahi pentingnya pemberdayaan petani muda melalui akses pelatihan, teknologi informasi, dukungan finansial, dan pemasaran untuk meningkatkan kemampuan serta produktivitas mereka di sektor pertanian.  

Idha Widi Arsanti, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan, menambahkan bahwa Program YESS bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan petani muda, sehingga mereka dapat lebih aktif berkontribusi pada ketahanan pangan nasional dan menciptakan inovasi di sektor pertanian.

Setya Budhi Udrayana menyatakan, FGD ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan petani dan memperkuat keterampilan pengelolaan sumber daya pertanian. 

Baca Juga: Roger Federer Bersama UNIQLO Dukung Komunitas Muda di Paris

"Kami berharap kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan petani dapat menciptakan ekosistem pertanian yang berkelanjutan," tuturnya dalam siaran pers, Jumat (20/9).

Fokus FGD juga mencakup penerapan sistem Closed Loop yang telah berhasil diimplementasikan di Karangploso untuk komoditas cabai. Rencananya, metode ini akan diterapkan di Poncokusumo untuk meningkatkan efisiensi hasil pertanian.

Bupati Sanusi menekankan perlunya edukasi teknologi modern untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Ia berharap sistem Closed Loop dapat diterapkan secara luas di Kabupaten Malang, dengan dukungan penuh dari semua pihak, terutama Dinas Pertanian.

Baca Juga: UMi Youthpreneur 2024: Dukung Pengusaha Muda

Avicenna M. Saniputra mengungkapkan bahwa keterlibatan stakeholders sangat penting dalam sektor pertanian. Program YESS telah menunjukkan hasil yang menggembirakan, dengan peningkatan hasil panen hingga 400 persen, di mana petani muda kini dapat memanen hingga 32 ton dari satu hektar lahan. 

Ia juga menekankan peralihan dari pupuk kimia ke organik sebagai langkah positif menuju pertanian yang lebih berkelanjutan.

Selanjutnya: Begini Kolaborasi Budaya Jepang-Indonesia Menuju World Expo 2025 Osaka

Menarik Dibaca: Promo Indomaret Minyak Murah Periode 19-25 September 2024, Ada Ekstra Diskon Rp 5.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru