Kopi asal NTB merambah pasar Bulgaria

Kamis, 20 Agustus 2015 | 22:03 WIB Sumber: Antara
Kopi asal NTB merambah pasar Bulgaria


MATARAM. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nusa Tenggara Barat sedang memproses penerbitan surat keterangan asal atau SKA untuk salah seorang eksportir lokal yang akan mengekspor kopi ke Bulgaria.

"Kopi daerah kita sebenarnya sudah diekspor ke Bulgaria, tapi selama ini masih mengatasnamakan Bali karena SKA-nya diterbitkan di sana," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj Baiq Noviana Indiari, Kamis (20/8).

Ia mengatakan, Kementerian Perdagangan sudah memberikan kewenangan kepada Disperindag NTB sebagai Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (Ipska).

Dengan kewenangan tersebut pihaknya bisa mengeluarkan SKA bagi eksportir lokal yang ingin mengirim komoditas ke luar negeri.

Dengan penerbitan SKA di NTB, kata Noviana, eksportir tidak lagi dibebani biaya mahal untuk pembuatan SKA di luar daerah yang bisa mempengaruhi tingginya harga komoditas.

"Pengusaha terkadang mengeluh karena proses mendapatkan SKA di luar daerah dianggap mahal dan panjang. Makanya mereka minta SKA diterbitkan di NTB, meskipun pengiriman melalui Bali," ujarnya.

Noviana menyebutkan, ekspor perdana kopi jenis robusta dan arabika sudah mencapai 200 ton dan akan terus berlanjut dalam volume yang sama, sesuai ketentuan untuk penerbitan surat khusus ekspor terdaftar kopi (ETK).

Selain untuk kopi, sambungnya, pihaknya juga sudah diberikan kewenangan oleh Kementerian Perdagangan menerbitkan SKA untuk komoditas jagung yang dikirim ke Filipina melalui Pelabuhan Badas di Kabupaten Sumbawa.

"Kami sudah mencatat sebanyak 60.000 ton jagung sudah diekspor ke Filipina dan masih terus berlangsung," katanya.

NTB, kata dia, juga sudah mampu menjual indukan udang faname ke Tiongkok, India dan Vietnam, seharga 40 dolar AS per ekor. Komoditas tersebut diproduksi di Kabupaten Lombok Utara.

Sebelumnya ekspor indukan udang faname menggunakan SKA Jakarta sebagai daerah asalnya.

Noviana menambahkan, serabut kelapa juga menjadi salah satu komoditas ekspor NTB. Pengiriman keluar negeri dilakukan oleh PT Kaisun yang beroperasi di Kabupaten Lombok Utara.

Ada juga ekspor kerajinan buah kering ke sejumlah negara, meskipun nilainya relatif kecil. "Ekspor komoditas non tambang terus berjalan dan diupayakan untuk terus ditingkatkan agar NTB tidak terus bergantung pada nilai ekspor hasil tambang," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto
Terbaru