KRL Yogyakarta-Solo diharapkan semakin mempermudah aksesibilitas dan mobilitas warga

Selasa, 09 Februari 2021 | 14:36 WIB   Reporter: Venny Suryanto
KRL Yogyakarta-Solo diharapkan semakin mempermudah aksesibilitas dan mobilitas warga

Sejumlah penumpang berada didalam gerbong kereta rel listrik saat uji coba penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Klaten, Jawa Tengah, Kamis (28/1/2021).


TRANSPORTASI - JAKARTA. Kereta Rel Listrik (KRL) akan resmi beroperasi di Yogyakarta, Klaten pada 10 Februari 2021. Hal ini merupakan hari bersejarah dengan adanya operasi kereta di lintas Yogyakarta-Solo. 

Djoko Setijowarno, Pengamat Transportasi mengatakan sebelumnya, lintas Kutoarjo-Yogyakarta-Solo hanya dilayani oleh KA Prameks. Sementara, untuk lintas Yogyakarta-Surakarta harus singgah di 6 stasiun yakni Stasiun Kutoarjo, Stasiun Tugu, Stasiun Lempuyangan, Stasiun Maguwo, Stasiun Klaten, Stasiun Purwosari dan Stasiun Solo Balapan.

“Setelah ada pelayanan KRL Yogya-Solo akan singgah di 11 stasiun elektrifikasi, yaitu Yogyakarta, Lempuyangan, Maguwo, Brambanan, Srowot, Klaten, Ceper, Delanggu, Gawok, Purwosari, Solo Balapan. Sehingga ada tambahan 6 stasiun untuk disinggahi,” jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (9/2). 

Adapun menurutnya, untuk kelancaran operasional KRL Yogya Solo dibutuhkan lima sumber daya PLN dan delapan gardu listrik. Djoko mengatakan, persiapan pengoperasian elektrifikasi Yogyakarta –Solo memerlukan sejumlah perlintasan sebidang yang sudah rambu WCM (Wire Caution Marker) atau rambu penanda listrik aliran atas, terpasang 108 WCM.

Selain itu, menurutnya elektrifikasi lintas Yogyakarta-Solo diperkirakan akan membutuhkan biaya Rp 1,2 triliun selama dua tahun anggaran. “Rata-rata Rp 50 miliar per km. Proses pembangunan KRL Yogyakarta – Solo dimulai 2011 dengan dilakukan Studi Kelayakan Pembangunan Elektrifikasi Lintas Kutoarjo–Yogyakarta –Solo,” jelasnya. 

Baca Juga: Sejumlah strategi Balitbanghub untuk kembangkan perkeretaapian di Indonesia

Selanjutnya Djoko merinci proses pengelolaan KRL di mana pada tahun 2012 telah dilakukan Detail Engineering Design dan tahun 2019 dimulai pekerjaan konstruksi Pembangunan Elektrifikasi Segmen Stasiun Tugu Yogyakarta – Staiun Klaten. 

Berikutnya tahun 2020, pengoperasian elektrifikasi segmen Stasiun Tugu Yogyakarta – Stasiun Klaten dan pembangunan segmen Stasiun Klaten – Stasiun Solo Balapan. “dan tahun 2021 mulailah pengoperasian elektrifikasi Lintas Yogyakarta –Solo Balapan,” tambahnya. 

Djoko berharap dengan pengoperasian KRL tersebut akan meningkatkan pelayanan jasa angkutan penumpang KA, meningkatkan keselamatan lalu lintas perjalanan KA, meningkatkan pelayanan aksebilitas dan mobilitas antar moda serta keselamatan dan kenyamanan pengguna jasa. 

“Selain itu dapat juga meningkatkan jumlah pelancong domestik dan mancanegara untuk menikmati potensi wisata di sekitar Yogyakarta, Klaten dan Solo,” tutupnya. 

Selanjutnya: Siapkan kereta khusus isolasi pasien COVID-19, INKA gelontorkan Rp 2,5 miliar

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .
Terbaru