KSB banyak beroperasi di Daerah Papua yang masih tertinggal

Sabtu, 06 Februari 2021 | 07:15 WIB   Reporter: Yudho Winarto
KSB banyak beroperasi di Daerah Papua yang masih tertinggal


Temuan yang menarik lagi bagi TGPF di Intan Jaya, kata dia, yaitu tidak lepas dari masalah politik. Bagaimana setelah Pilkada, MK menyatakan salah satu pasangan sebagai pemenang, yang kemudian mendapatkan respon pembakaran salah satu kantor bupati, yang menjalar kepada konflik. Dan itu belum selesai secara tuntas.

"Nah ini tentunya juga rekomndasi kami masuk kesana, bagaimana Mendagri bagaimana masalah ini selesai sampai keakarnya dan kami dengar Kapolda juga sudah menangani masalah ini," jelas dia.

Kemudian yang lain mengenai pembangunan SDM pendidikan di sana, padahal anggaran cukup besar, tetapi justru kondisi di sana bertolak belakang.

Baca Juga: Asabri salurkan dana pensiun Rp 15,5 Triliun sepanjang 2020

Marinus Yaung,  akademisi Universitas Cenderawasih, mengatakan, kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua punya latar, mereka mengklaim memiliki alasan untuk melakukan kekerasan kepada warga.

"Demikian pula kalau negara hadir dengan tujuan dan alokasi yang kuat mereka juga bisa meletakkan senjata dan memberikan dan diajak untuk bergabung dengan pemerintah untuk membangun Papua bersama-sama. Karena tidak ada orang Papua yang dilahirkan untuk membenci dan melawan orang lain, semua manusia seperti itu," jelas dia.

Dia memastikan bahwa kekerasan yang terjadi di Papua selama ini, karena apakah mereka diajak, atau terancam. Itu yang kemudian membentuk pemikiran terhadap orang lain. Karena itulah ketika negara hadir dengan dengan pendekatan yang tepat, maka KSB ini yang melakukan kekerasan akan bisa diminimalisir dan diselesaikan dengan baik.

"Saya kebetulan beberapa tahun yang lalu bersama tokoh-tokoh, sehingga saya tahu persis. Sebenarnya mereka orang-orang yang bisa diajak untuk berdialog. Menurut saya dalam menangani KSB ini, tindakan mereka diatur oleh orang di luar negeri, mereka diatur dari tindakan mereka oleh aktor intelektual yang ada di luar mereka," kata dia.

Negara, kata dia, seharusnya melakukan pendekatan-pendekatan. Karena ada tiga konsep, seperti Papua damai. Karena menurut aparat keamanan, Papua akan aman bila kelompok KSB ini tidak ada.

"Jadi konsepnya seperti itu, kalau Papua aman, maka tidak ada KSB atau Kelompok Kriminal Bersenjata, ini akan hilang," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto
Terbaru