WISATA - JAKARTA. Banyuwangi yang berjuluk The Sunrise of Java telah memiliki tiga persyaratan menjadi destinasi utama di antaranya memiliki aksi wisata mendunia, Amenitas pendukung dan ditambah aksebilitas yang mudah seperti pembukaan bandara secara komersial.
Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi mengatakan, setelah dibukanya Bandara Banyuwangi secara komersial memberikan dampak pada pergerakan jumlah wisatawan yang selalu bergerak naik.
"Seiring terbukanya akses pintu udara jumlah kunjungan wisatawan ke Banyuwangi pun meningkat cukup signifikan. Hal ini bisa dilihat dari pertumbuhan kuartal 1 2018 yakni ada penambahan sekitar 175.878 orang dari periode yang sama tahun lalu," ujarnya dalam keterangan pers, Senin (30/7).
Menurutnya, angka tepatnya yakni sekitar 2,59 juta wisatawan yang terdiri dari kunjungan wisman bertambah sebanyak 2.913 orang dengan jumlah baku 51.755 nama serta wisnus bertambah 172.965 orang menjadi 2,53 juta orang.
"Jumlah kunjungan wisatawan memang lebih dominan wisatawan lokal namun dengan adanya beragam event yang diselenggarakan Banyuwangi diharapkan dapat lebih meningkatkan jumlah kunjungan wisman," ujarnya.
Selain itu, tambah Azwar Bandara Banyuwangi juga merupakan bandara dengan persentase pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan bandara lain yakni sebesar 133,5%.
"Pertumbuhan bandara kita tertinggi sampai saat ini dan perlu diketahui juga dengan adanya berbagai pembangunan dengan pendekatan budaya seperti penyelenggaraan event dan lainnya dapat menaikkan kesejahteraan masyarakat di mana saat ini pendapatan perkapita masyarakat sudah Rp 45 per tahun," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
