JAKARTA. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi menyebutkan kunjungan wisatawan ke obyek wisata di Jambi khususnya Candi Muaro Jambi berkurang akibat kabut asap yang melanda daerah itu.
"Kabut asap menjadi penyebab menurunnya jumlah wisatawan ke Candi Muaro Jambi," kata Kepala Bidang Pariwisata Disbudpar Provinsi Jambi, Guntur, di Jambi, Jumat (4/9).
Akibat kabut asap yang menyelimuti Provinsi Jambi sejak dua minggu terakhir, tingkat pengunjung Candi Muaro Jambi turun cukup drastis hingga 50 persen.
Pengunjung di Candi Muarojambi itu normalnya mencapai 4.000 pengunjung per bulan. Namun sejak Agustus, angka rata-rata itu rasanya sulit dicapai, apalagi jumlah pengujung yang datang sejak awal September bisa dihitung dengan jari.
"Kalau biasanya per bulan bisa sampai 4.000 pengunjung, tapi dengan musim kabut seperti ini, kita pastikan jumlah pengunjung berkurang 50 persen per bulan," katanya.
Sebab itu, lanjut Guntur, harus ada langkah-langkah bantuan dari pemerintah untuk membantu mengatasi kekeringan yang terjadi. Seperti keringnya rumput-rumput dan tanaman lainnya di lokasi candi terluas di Indonesia tersebut.
"Rumput-rumput di candi yang biasa menjadi tempat pengunjung duduk-duduk sudah mulai kering, jadi terkesan gersang sekali, ditambah debu," ungkapnya.
Namun Guntur mengatakan bahwa pihaknya belum ada rencana menutup obyek wisata itu, meski udara di Kabupaten Muaro Jambi atau tempat candi itu berdiri sudah tidak sehat. "Belum ada kebijakan untuk menutup sementara obyek wisata Candi Muarojambi itu, kalau pun kita tutup, khawatirnya kerugian pendapatan daerah kita bisa semakin besar," katanya.
Bukan hanya Candi Muaro Jambi, pengunjung obyek wisata Gunung Kerinci, Danau Kerinci, Danau Gunung Tujuh dan obyek wisata lainnya juga menurun drastis.
"Saya dapat informasi bahwa pengunjung di beberapa obyek wisata alam di Kerinci juga menurun. Karena tidak ada pesawat Jambi-Kerinci yang hilir mudik. Dampak asap ini membuat citra pariwisata Jambi jadi rusak di mata pengunjung, baik pengunjung nusantara maupun mancanegara," kata Guntur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News