Labuan Bajo Maritime Festival Digelar Akhir Juli 2023 Usung Tema Tiga Masa Berbeda

Rabu, 26 Juli 2023 | 18:04 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Labuan Bajo Maritime Festival Digelar Akhir Juli 2023 Usung Tema Tiga Masa Berbeda

ILUSTRASI. Labuan Bajo Maritime Festival Digelar Akhir Juli 2023 Usung Tema Tiga Masa Berbeda


INDUSTRI PARIWISATA -  JAKARTA. Labuan Bajo Maritime Festival (LBMF) yang akan berlangsung tanggal 27-29 Juli 2023 mendatang dengan mengusung tema 'Labuan Bajo: Lampau, Kini, dan Nanti'. 

Festival ini merupakan bagian dari Karisma Event Nusantara (KEN) 2023 Kemenparekraf, hasil kurasi dari Program Ideathon 2022 #ItstimeforLabuanBajo yang diselenggarakan oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF).

Project Director LBMF, Michael Wahyu Irawan, menjelaskan bahwa tema tersebut adalah ide dari tim Bajoe Baroe. Festival akan menampilkan nuansa maritim Labuan Bajo dari tiga era melalui panel-panel di lokasi event.

Baca Juga: Festival Kopi Lembah Colol, Upaya Mengangkat Potensi Kopi Terbaik NTT

"Tahun 2023 ini, LBMF menawarkan tema perjalanan Labuan Bajo di 3 masa, yaitu masa Lampau, Kini, dan Nanti yang kami coba tampilkan dalam panel-panel yang dapat dilihat di lokasi festival sesuai data sejarah Labuan Bajo yang dihimpun tim researcher kami", jelas Michael saat jumpa media di Labuan Bajo, NTT, Selasa (25/07/2023).

Agenda festival ini mencakup Kronik Maritim Tiga Masa, Maritime Night Market, Family Fiesta, Cultural Exhibition seperti Toto Kopi, Animal Pop Komodo, dan Maritime Sport. Salah satu yang menarik perhatian adalah Toto Kopi, mencerminkan keberagaman Labuan Bajo sebagai 'melting pot' berbagai budaya.

Tema ini diharapkan menghadirkan Labuan Bajo sebagai daerah maritim kepada wisatawan, dan mempromosikan event-event tematik berkualitas dari Labuan Bajo. 

Dukungan dari Kemenparekraf dan BPOLBF ditujukan untuk memfasilitasi penyelenggaraan dan pengembangan event-event berkelanjutan, berbasis kualitas dan berbasis nuansa tematik.

Baca Juga: Sandiaga Uno Harap Ideathon di NTT Tumbuhkan Ekosistem Event Kelas Dunia

Direktut Utama BPOLBF, Shana, berharap penyelenggaraan event ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan membentuk ekosistem bisnis yang baru.

"Karena dengan begitu ekosistem event asli daerah akan terbentuk, antara lain dengan lahirnya pelaku usaha baru yang bergerak di bidang event seperti production house, tim produksi, dan Tim EO yang terlatih dan profesional di Labuan Bajo", ungkap Shana.

LBMF diharapkan dapat menjadi atraksi rutin untuk melengkapi daya tarik destinasi wisata, tidak hanya meningkatkan ekonomi masyarakat, tetapi juga menjadi aktivitas alternatif bagi wisatawan. 

Shana menekankan bahwa event ini tidak hanya sebagai identitas, tetapi juga untuk menarik wisatawan dan mengaktifasi kegiatan yang lebih dari sekadar mengandalkan wisata alam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli
Terbaru