VIRUS CORONA - BANDUNG. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mewaspadai euforia hari Raya Idul Fitri yang memicu pergerakan masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Karena itu, ia tetap mengingatkan kepada jajaran Polri dan TNI untuk tetap berjaga menyekat kerumunan.
Pemprov Jabar telah mengeluarkan daftar level kewaspadaan bagi 27 kota kabupaten di Jabar hingga tingkat kelurahan. Meskipun ada wilayah di zona aman, dia meminta agar petugas memperketat pengawasan jangan sampai warga di wilayah rawan masuk ke daerah aman.
"Kami juga mendapati kerawanan euforia dari Idul Fitri, maka kami sepakat Gugus Tugas melanjutkan PSBB provinsi sampai 29 Mei 2020 tapi bentuknya psbb proporsional. Penjagaan di kelurahan dan desa yang berbeda warna akan disosialisasikan anggota TNI dan Polri. Jangan sampai desa yang status hijau didatangi warga dari status merah atau hitam," ungkap Emil dalam konferensi pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (20/5).
Baca Juga: Rekor lagi, kasus corona di Indonesia tambah 693 kasus dalam sehari
Emil pun menegaskan tak ada relaksasi PSBB di Jabar. Hanya saja ketegasan petugas akan dilakukan secara proporsional bergantung level kewaspadaan tiap daerah. "Kita tidak berharap ada gelombang kedua. Saya katakan tidak ada relaksasi dari PSBB ini, tetap ketat, kita memberikan data apa adanya, tapi memberikan treatment kedisiplinan sesuai dengan proporsinya. Jadi ada yang tetap tegas disiplin tapi proporsi yang disesuaikan," tutur Emil.
Dari pengamatannya, menjelang Idul Fitri terjadi kenaikan pergerakan lalu lintas hingga 40%. Ini mengindikasikan, lanjut Emil, warga tak bisa menahan diri untuk tidak keluar rumah.
Padahal menurutnya, PSBB efektif menekan laju penularan Covid-19 di Jabar. "Rata-rata berbelanja, kalau ini tidak bisa ditahan, kerumunan juga tidak bisa ditahan kami khawatir karena ada kasus baru di kerumunan menjelang Lebaran. Ini menjadi atensi, oleh karena itu, TNI Polri akan terus meningkatkan dua kali lipat pasukan," tutur Emil.
Baca Juga: Gubernur Khofifah: Jatim harus siap move on ke new normal life