SEMARANG. Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jawa Tengah memperkirakan, produksi kopi di semester dua tahun ini kembali normal. Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, produksi kopi mengalami penurunan.
Kalau produksi kopi pada semester satu tahun 2017 dibandingkan periode sama tahun lalu dan semester dua tahun lalu mengalami penurunan cukup signifikan, kata Ketua AEKI Jawa Tengah Moelyono Soesilo di Semarang, Senin (24/7).
Dia mengatakan, penurunan tersebut merupakan dampak berlanjutnya efek Elnino dari tahun lalu hingga saat ini.
Berdasarkan data dari AEKI Jateng, produksi kopi di Jawa Tengah pada semester satu tahun 2016 sebanyak 1.800 ton, selanjutnya pada semester dua tahun yang sama sebanyak 2.300 ton.
"Sedangkan pada semester satu tahun ini, volume produksi kopi turun menjadi 800-900 ton," katanya.
Dia memprediksikan pada semester dua tahun ini volume produksi kopi kembali normal seperti semester dua tahun lalu. Peningkatan tersebut menyusul aktivitas panen di beberapa daerah.
"Biasanya petani akan menunda panen ketika jelang Lebaran. Baru setelah Lebaran yaitu di bulan Juli ini mereka memulai aktivitas panen," katanya.
Sementara itu, dengan volume panen yang diprediksikan kembali normal, Moelyono mengatakan untuk volume ekspor kopi juga akan sama dengan tahun lalu.
"Kalau tahun lalu kan ekspor kopi mencapai 4.500 ton, untuk tahun ini diprediksikan di kisaran angka tersebut. Untuk waktu ekspor sekitar bulan Juli-Agustus," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News