Lebih dari 50 Orang Rohingya Kembali Tiba di Aceh

Kamis, 21 Maret 2024 | 09:44 WIB   Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
Lebih dari 50 Orang Rohingya Kembali Tiba di Aceh

ILUSTRASI. Pengungsi Rohingya tiba dengan perahu di sebuah pelabuhan di Lhokseumawe, Aceh, Indonesia, 31 Desember 2021. REUTERS/Hidayatullah Tahjuddin


ROHINGYA - Lebih dari 50 orang pengungsi Rohingya kembali tiba di Aceh pada hari Rabu (20/3), setelah kapal yang digunakannya terbalik akibat hempasan gelombang pasang.

Puluhan orang Rohingya itu akhirnya diselamatkan oleh nelayan lokal. Kini seluruhnya masih ada di lambung sebuah kapal dekat kota Meulaboh di Aceh Barat.

"Kami, sebagai nelayan, wajib membantu mereka. Para penyelamat juga menghadapi cuaca buruk untuk mengeluarkan mereka dari kapal yang mulai tenggelam," kata Miftach Tjut Adek, ketua komunitas nelayan di provinsi Aceh, dikutip Reuters.

Baca Juga: Kebakaran Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh, 7.000 Orang Telantar

Pasca kejadian, Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengatakan, mereka sangat prihatin dengan situasi di Meulaboh.

"Ini adalah keadaan darurat, prioritas kita adalah bergandengan tangan dengan pihak berwenang dan masyarakat setempat untuk menyelamatkan nyawa," kata UNHCR dalam sebuah pernyataan.

Untuk saat ini UNHCR belum bisa segera memastikan jumlah total warga Rohingya atau apakah ada korban jiwa di antara kelompok tersebut.

UNHCR memperkirakan sekitar 2.000 orang Rohingya telah mencapai Indonesia sejak Oktober lalu, sebagian besar memilih Aceh sebagai destinasi.

Baca Juga: Lebih dari 100 Pengungsi Rohingya di Malaysia Kabur dari Tahanan

Selama bertahun-tahun, warga Rohingya telah meninggalkan Myanmar yang mayoritas penduduknya beragama Budha. Para Muslim Rohingya ini umumnya dianggap sebagai penyelundup asing dari Asia Selatan, ditolak kewarganegaraannya, dan menjadi sasaran pelecehan.

Orang-orang Rohingya berlayar ketika laut lebih tenang antara bulan November dan April. Mereka memilih negara yang ramah Muslim seperti Indonesia dan Malaysia, serta negara tetangga Myanmar seperti Thailand dan Bangladesh.

UNHCR pada bulan Januari lalu mencatat bahwa pada tahun 2023 ada 569 orang Rohingya yang tewas atau hilang ketika mencoba melarikan diri dari Myanmar atau Bangladesh. Angka itu tertinggi sejak tahun 2014.

Baca Juga: PBB Berusaha Kumpulkan Lebih dari US$850 Juta untuk Membantu Rohingya

Saat ini UNHCR sedang berusaha mengumpulkan sumbangan tambahan untuk membantu para pengungsi Rohingya di Bangladesh. Target dana yang hendak dicapai adalah US$852,4 juta.

UNHCR melaporkan, sekitar 95% warga Rohingya di Bangladesh masih bergantung pada bantuan kemanusiaan.

Seluruh sumbangan yang berhasil dikumpulkan digunakan untuk membeli makanan, membangun tempat tinggal, perawatan kesehatan, akses air minum, layanan perlindungan, pendidikan, dan bantuan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Terbaru