Lestarikan Terumbu Karang, Hengjaya Jalin Kerjasama dengan Universitas Halu Oleo

Jumat, 02 Februari 2024 | 21:25 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Lestarikan Terumbu Karang, Hengjaya Jalin Kerjasama dengan Universitas Halu Oleo

ILUSTRASI. Warga berenang di atas terumbu karang di objek wisata Taman Laut Olele di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Kamis (7/12/2023). Taman laut yang dijadikan kawasan wisata pada tahun 2005 tersebut memiliki terumbu karang yang sehat, berbagai jenis ikan dan biota laut yang dapat dinikmati dengan snorkeling hingga menyelam. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/aww.


KELAUTAN DAN PERIKANAN -  JAKARTA. PT Hengjaya Mineralindo berkomitmen terhadap pelestarian ekosistem laut, khususnya terumbu karang, melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Halu Oleo. 

Penandatanganan ini melibatkan Rektor Universitas Halu Oleo, Muhammad Zamrun, dan Kepala Teknik Tambang PT HM, Muhammad Ilham pada 29 Januari 2024.

Kerjasama ini bertujuan untuk menjawab tantangan kondisi terumbu karang yang saat ini mengalami kerusakan sebesar 33,82%, menurut data Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 

Kerusakan ini menjadi perhatian seluruh pemangku kepentingan, mengingat prediksi ilmuwan yang menyebutkan bahwa pada tahun 2020, 90% terumbu karang akan hilang karena meningkatnya permukaan air laut dan polusi. Pada tahun 2100, terumbu karang bahkan diperkirakan akan lenyap.

Baca Juga: Ini Strategi Arsari Tambang Kejar Target Proper Emas KLHK

Muhammad Ilham, Kepala Teknik Tambang PT Hengjaya Mineralindo, menyatakan bahwa penandatanganan kerjasama ini merupakan langkah awal yang berkelanjutan dalam menunjukkan komitmen bersama dalam menghadapi tantangan global terkait pemanasan global. 

"Kerjasama lintas stakeholder diperlukan untuk mencapai tujuan global, terutama dalam manajemen lingkungan darat dan laut," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (2/2).

Kerjasama ini juga merupakan strategi lanjutan PT Hengjaya Mineralindo dalam merespons kriteria PROPER Hijau Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Perusahaan ini telah berhasil mempertahankan capaian PROPER Hijau selama 2 tahun terakhir, menunjukkan implementasi praktik penambangan yang baik untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Rektor Universitas Halu Oleo, Muhammad Zamrun menekankan bahwa universitas dapat menjadi mitra yang efektif dalam memperbaiki ekosistem laut di Sulawesi. Universitas ini memiliki tenaga ahli baik dari segi teoritis maupun praktis. 

Baca Juga: 10 Sebutan Negara Indonesia untuk Mata Dunia, Zamrud Khatulistiwa hingga Agraris

Zamrun berharap kerjasama ini memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam hal ekosistem laut.

Keputusan kerjasama ini juga mendukung lima program prioritas ekonomi biru yang dicanangkan pemerintah Indonesia, terutama terkait konservasi terumbu karang. Terumbu karang memiliki peran penting sebagai tempat berkembang biak, mencari makanan, dan perlindungan bagi ikan karang.

Sementara itu, Ilham menegaskan bahwa program konservasi terumbu karang di wilayah perairan Bungku Pesisir, Morowali, diharapkan menjadi contoh bagi perusahaan tambang lain di Indonesia untuk memprioritaskan kelestarian lingkungan. 

PT Hengjaya Mineralindo berharap bahwa strategi ini dapat menjadi gambaran bagi perusahaan nikel di Sulawesi dan Indonesia untuk tetap memerhatikan kelestarian lingkungan.

Baca Juga: Alasan China & Filipina Kerap Berebut Perairan Dangkal di Laut China Selatan

Keseriusan PT Hengjaya Mineralindo dalam menjaga lingkungan laut adalah bagian dari upaya mendukung tujuan nasional dan global untuk mencapai kehidupan manusia dan alam secara berkelanjutan di masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru