EKSPOR IMPOR - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus mendorong eksportir Sumatra Utara untuk meningkatkan nilai ekspornya.
Di mana, wilayah tersebut menjadi tulang punggung ekspor wilayah Sumatra dengan menjadi provinsi ketiga dengan nilai ekspor terbesar setelah Kepulauan Riau dan Riau.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023 menunjukkan, nilai ekspor Sumatra Utara mencapai US$ 10,24 miliar. Produk ekspor Sumatra Utara didominasi oleh produk lemak & minyak hewani/nabati yang telah menembus hingga 182 negara.
Chief of Region LPEI, Anton Herdiyanto bilang pihaknya kini proaktif untuk memberikan solusi dan dukungan penuh kepada eksportir Sumatra Utara. Harapannya, mampu meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para pelaku usaha ekspor serta menciptakan kepercayaan dari negara lain.
Baca Juga: Dorong UMKM Naik Kelas, BRI dan LPEI Kolaborasi Bikin Marketplace
Ia merinci saat ini Sumatra Utara memiliki 737 eksportir yang terdiri dari 555 eksportir dengan nilai ekspor di bawah Rp 50 miliar, 137 eksportir dengan nilai ekspor Rp 50 miliar hingga Rp 500 miliar, dan 45 eksportir dengan nilai ekspor di atas Rp 500 miliar.
Lebih lanjut, Anton bilang pada level nasional, nilai ekspor Sumatra Utara masuk ke dalam 10 provinsi terbesar dengan jumlah eksportir terbesar ke-7 di Indonesia.
“Angka kontribusi yang signifikan ini tentulah hasil kolaborasi yang solid antara Kementerian, Lembaga, pelaku usaha serta seluruh elemen ekosistem ekspor Sumatera Utara,” kata Anton.
Market Intelligence & Leads Management Chief Specialist LPEI, Rini Satriani, menjelaskan bahwa sekitar 80% ekspor Sumatra Utara tersebar oleh produk lemak & minyak hewani/nabati, produk kimia, ampas & sisa industri makanan, karet & barang dari karet, dan sabun & bahan pembersih.
Baca Juga: Ekspor Handicraft & Home Decor Indonesia Tumbuh Di Tengah Tantangan Ekonomi Global
Produk-produk Sumatra Utara telah menjangkau hingga 182 negara, dengan lima negara tujuan utama yaitu China, Singapura, Amerika Serikat, Malaysia, dan India. Hal ini didorong oleh peningkatan jumlah buyer produk ekspor Sumatra Utara sejak 2022, dengan 32,29% di antaranya merupakan buyer loyal.
“pertumbuhan ekspor Sumatra Utara akan tetap stabil hingga tahun 2025,” ujar Rini.
Ia merinci sejumlah produk unggulan asal Sumatra Utara memiliki peluang nilai ekspor di dunia yang tinggi, seperti kopi, teh, dan rempah dengan nilai mencapai Rp14,09 triliun, buah-buahan mencapai Rp8,9 triliun, produk plastik dan barang dari plastik senilai Rp58,46 triliun, minyak atsiri, wewangian dan kosmetik sebesar Rp22,12 triliun, produk olahan dari daging, ikan, krustasea dan moluska sebesar Rp15,69 triliun serta produk kayu sebesar Rp39,5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News