LAMONGAN. Luapan air Bengawan Solo merendam ratusan rumah di lima desa yang berada di Kecamatan Kalitengah, Lamongan, Rabu (1/2). Ketinggian air yang menggenangi rumah warga bervariasi, mulai dari 5 cm hingga 10 cm. Kelima desa itu yakni, Desa Blajo, Gambuhan, Bojoasri, Desa Pucangtelu, dan Desa Tiwet
“Air mulai masuk rumah sekitar subuh, dan terus meninggi hingga pagi. Sebelumnya memang belum sampai rumah, baru sawah dan jalan desa. Tapi mulai tadi pagi sudah masuk ke beberapa rumah warga,” ucap Muslimun (48 tahun), salah satu warga Desa Blajo, Kecamatan Kalitengah, Lamongan, Rabu (1/2).
Menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, total ada sekitar 135 rumah yang terdampak luapan air Bengawan Solo pada hari ini. Dengan luas area persawahan dan tambak yang terdampak, mencapai 20 hektare (ha).
Rinciannya, di Desa Blajo sebanyak 25 rumah warga yang terdampak, dengan area persawahan dan tambak seluas 4 ha. Desa Bojoasri sebanyak 32 rumah, dengan area persawahan dan tambak 5 ha. Kemudian di Desa Gambuhan sebanyak 30 rumah, dengan area persawahan dan tambak seluas 34 ha.
Selain itu, air bah yang melanda Desa Pucangtelu mengakibatkan 48 rumah terdampak, dengan luas area persawahan dan tambak sekitar 5 ha. Sementara di Desa Tiwet, hanya area persawahan dan tambak yang terdampak seluas 3 ha.
Selain merendam ratusan rumah, air luapan Bengawan Solo juga turut merendam Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Ulum yang berada di Desa Jelak Catur, yang juga berada di Kecamatan Kali Tengah, Lamongan.
Meski terimbas banjir, namun aktivitas belajar-mengajar di sekolah ini masih tetap berlangsung normal.
“Proses belajar-mengajar siswa masih berlangsung normal seperti biasa. Kami masih belum memberikan libur bagi siswa, karena ketinggian air kami anggap belum seberapa parah. Semoga air cepat surut, sebab kalau seperti ini kasihan siswa juga saat berangkat maupun pulang dari sekolah,” ucap Kepala Sekolah MI Darul Ulum, Mashuri.
Sebelumnya, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, sempat meminta Tim Penanggulangan Bencana di daerah hilir untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo, lantaran hujan deras yang terjadi di Ngawi dan sekitarnya.
(Hamzah Arfah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News