Kedua, kata dia, pemberdayaan pendidikan, terkait pengembangan kurikulum dan modul pembelajaran SAD, penyusunan draft kebijakan model pendidikan SAD. Berikutnya adalah pemberdayaan sosial.
“Di sini meliputi pengintegrasian sistem sosial SAD dengan pemerintahan desa setempat, fasilitasi registrasi kependudukan bagi SAD dan membangun kesadaran hukum bagi SAD,” jelas Fuad.
Fuad juga menjelaskan kegiatan yang didukung penuh oleh Dirjen Dikti Kemendikbud Ristek melibatkan 36 orang mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu (Prodi) di Unja serta 1 orang mahasiswa dari Polbangtan Bogor. Kegiatan ini akan berlangsung hingga Desember 2021.
“Keberadaan mahasiswa di tengah-tengah SAD diharapkan dapat berkontribusi dan mengambil peran dalam upaya percepatan perubahan sosial SAD,” kata Fuad.
Selanjutnya: Dukcapil jemput bola kepengurusan dokumen kependudukan Suku Anak Dalam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News