AMBON. Kegiatan transaksi emas di sejumlah toko emas maupun dilakukan pedagang pinggiran jalan di kota Ambon, Maluku, terlihat relatif sepi.
"Biasa, kalau sudah selesai hari Raya Lebaran situasi kembali sepi," kata Abang Mahmud pemilik toko emas yang berlokasi di pinggiran pintu masuk Matahari Ambon plaza, Kamis (4/8).
"Kami sudah terbiasa dengan situasi seperti ini, lanjutnya, apa lagi sekarang ini harga emas di pasaran naik dari Rp560.000 menjadi Rp590.000/gram.
Karena itu untuk sekarang ini masyarakat urung untuk membeli emas langsung dari toko emas.
"Harga emas hiasan di pedagang pinggiran juga sekarang ini mencapai Rp480.000/gram, itupun situasinya juga sepi," kata Mohmud.
Sudah seminggu ini sepi belum ada masyarakat yang membeli, lanjutnya, memang pengunjung banyak yang datang tetapi hanya lihat-lihat saja.
Dullah, pedagang emas pinggiran sekaligus selaku tukang solder emas yang rusak, mengakui situasi transaksi saat ini memang sepi.
"Syukurlah sejak pagi hari sudah mendapat pesanan untuk menyambung dua titik kalung yang putus milik seorang warga," ujarnya.
Dia menjelaskan, sekali solder lumayan sebab harganya Rp20.000/titik, baik cincin, anting, giwang maupun kalung.
Ditanya selain menjual dan solder emas yang rusak apakah juga membeli emas dari masyarakat, dia menjelaskan, perlu melihat dahulu barang yang mau dijual tidak langsung membeli.
"Barangnya kalau masih utuh dibeli dengan harga Rp420.000/gram, sedangkan yang sudah rusak bervariasi mulai Rp360.000 sampai dengan Rp380.000/gram," ujarnya.
Hasil pembelian akan diperbaiki kembali, selanjutnya, dipajang lagi untuk dijual kepada masyarakat yang mau membelinya seharga Rp480.000/gram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News