MALANG. Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, dalam waktu dekat segera memiliki cold storage untuk mengawetkan ikan hasil tangkapan nelayan di wilayah itu, khususnya tuna yang menjadi primadona bagi kabupaten tersebut.
"Mudah-mudahan tahun ini rencana pembangunan cold storage (ruang pendingin untuk pembekuan ikan) bisa terealisasi. Lokasi yang dipilih untuk pembangunan di Kecamatan Turen," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Malang Nasri Abdul Wahid di Malang, Kamis (18/2).
Ia menerangkan kebutuhan anggaran untuk pembangunan cold storage tersebut sebesar Rp4 miliar yang bersumber dari dana tugas perbantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Jika pembangunan cold storage tersebut terealisasi, ini akan menjadi cold storage pertama di Kabupaten Malang.
Nasri mengemukakan, dipilihnya Kecamatan Turen sebagai lokasi pembangunan karena memiliki beberapa kelebihan, yakni ketersediaan pasokan listrik mencapai 120 KVA, kebutuhan air bersih yang cukup melimpah, serta akses dan infrastruktur cukup memadai dan dekat dengan tempat pelelangan ikan (TPI) Pondokdadap di kawasan Pantai Sendangbiru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Selain itu, lanjutnya, jarak tempuh Kecamatan Turen dengan Bandara Abd Saleh atau nanti jika Bandara di Malang selatan sudah dibangun juga tidak lama serta keberadaan jalan tol masa depan yang saat ini sedang dimatangkan rencana pembangunannya.
Pada tahun 2015 produktivitas hasil tangkapan ikan laut di wilayah Kabupaten Malang meningkat 3,8% dibanding tahun sebelumnya, yakni mencapai 11.500 ton. Sedangkan tahun 2014 hanya mencapai 11.077 ton.
Tahun ini, tangkapan ikan laut Kabupaten Malang ditargetkan bisa meningkat sekitar 5%, sebab potensi perikanan di pesisir pantai laut selatan Kabupaten Malang cukup besar, yakni mencapai 404.000 ton per tahun.
Ia mengakui produktivitas tangkapan ikan laut tahun ini memang ada peningkatan, namun kalau dilihat dari potensi yang ada, masih sangat jauh, bahkan potensi hasil tangkapan kurang dari tiga persen. Minimnya hasil tangkapan jika dibandingkan dengan potensi yang ada tersebut, disebabkan berbagai hal, termasuk peralatan.
Selain peralatan tangkap, lanjutnya, hambatan lainnya adalah keberadaan kapal nelayan yang rata-rata masih berupa kapal kecil, sehingga tidak berani menggali potensi yang berada di kawasan zona eksklusif ekonomi (ZEE) serta faktor alam, yakni gelombang laut yang cukup tinggi. Gelombang laut tinggi terjadi antara November hingga Maret.
Beberapa jenis ikan yang banyak ditemui di wilayah pesisir dan laut selatan Kabupaten Malang adalah Cakalang, tuna, dan ikan layang. Bahkan, ikan tuna hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Malang merupakan yang terbaik dan harganya pun juga cukup baik, yakni Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram di tingkat nelayan.
"Meski hasil tangkapan saat ini masih jauh dari potensi yang ada, tetap saja dibutuhkan fasilitas cold storage agar ikan hasil tangkapan tersebut bisa diolah di daerah ini, khususnya tuna. Dan, berbagai jenis ikan lainnya juga lebih awet," ujarnya.
Beberapa tahun lalu, bahkan sejak Bupati Malang masih dijabat Sujud Pribadi, telah digagas adanya pembangunan SPBU khusus dan pabrik es di kawasan TPI Sendangbiru, namun hingga saat ini gagasan tersebut belum juga terwujud, sehingga nelayan yang membutuhkan es balok untuk mengawetkan ikan hasil tangkapannya harus mendatangkan dari Tulungagung, Blitar dan Kota Malang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News