JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerima hibah Barang Milik Daerah (BMD) di Bandara Sultan Babullah dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara. Penyerahan aset tersebut dilaksanakam pada Minggu (23/4).
Total hibah tersebut mencapai Rp 169,294 miliar. Terdiri dari peralatan dan mesin senilai Rp 1,726 miliar, gedung dan bangunan senilai Rp 109,323 miliar, jalan, irigasi dan jaringan senilai Rp 39,905 miliar serta peralatan dan perlengkapan kantor Rp 18,34 miliar.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso memberikam apresiasinya atas partisipasi Pemerintah Provinsi Maluku Utara dalam meningkatkan perkembangan transportasi udara di wilayah Maluku Utara melalui pengembangan Bandara Sultan Babullah Ternate.
Dia mengatakan penyelenggaraan dan operasional sebuah bandara perlu didukung dengan beberapa aspek di antaranya aspek teknis, administrasi dan organisasi.
"Penyelenggaraan dan pengoperasian Bandar Udara Sultan Babullah Ternate perlu dilakukan dengan tertib secara administrasi guna kelancaran pelaksanaan anggaran. Sehingga perkembangan dan operasional pada bandara ini dapat berjalan sesuai peraturan," ujar Agus dalam keterangan resminya, Senin (24/4).
Setelah dilaksanakannya proses hibah ini, selanjutnya akan dilakukan register kepada Kementerian Keuangan terhadap hasil pekerjaan yang bersumber dana dari APBD Pemprov Maluku Utara.
Dari sisi organisasi, Agus menginformasikan bahwa telah dibentuk Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Sultan Babullah Ternate. Pemprov Maluku Utara mulai membangun terminal baru di Bandara Sultan Babullah ini pada tahun 2005 dan selesai pada tahun 2016.
Sesditjen Perhubungan Udara Pramintohadi mengatakan setelah aset Pemprov ini diserahkan, akan langsung dilakukan perbaikan-perbaikan dan renovasi. "Pelayanan akan terus ditingkatkan, terutama untuk masalah safety, security dan kenyamanan supaya tingkat pelayanan membaik di tahun 2018 depan," ujarnya.
Sementara itu Kepala UPBU Sultan Babullah Ternate Saeful Bahri menyatakan akan melakukan beberapa pengerjaan dan perbaikan di bandara tersebut. Tahun ini akan dianggarakan
dana Rp 40 miliar untuk itu dan Rp 300 miliar untuk tahun 2018.
Pada tahun 2017 ini akan ada pengerjaan peningkatan fasilitas PKP-PK dan X-Ray yang merupakan kewajiban di keselamatan dan keamanan penerbangan. "Juga ada perubahan layout, toilet, alur penumpang dan peraturan parkir. Sedangkan tahun 2018, ada perbaikan landasan, apron, taxiway dan talud yang terbengkalai," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News