JEP MANDALIKA - JAKARTA. Pemerintah berupaya menggeliatkan potensi wisata tanah air. Konsep 10 Bali Baru mulai dikampanyekan guna menarik minat pelancong lokal hingga mancanegara menyambangi Indonesia.
Berbagai upaya dilakukan mulai dengan memoles 10 Bali Baru dengan infrastruktur, menciptakan sumber daya manusia ramah wisata, hingga menyiapkan berbagai daya tarik wisata. Semua dikebut demi mendatangkan devisa bagi negara Indonesia dari sektor pariwisata.
Ketua tim Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Wisata Prioritas Hiramsyah Thaib menyatakan pemerintah telah meningkatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mempercepat pengembangan lima destinasi super prioritas di Indonesia. Ada pun kelima destinasi itu adalah Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.
Baca Juga: Melihat Mandalika yang siap mendunia lewat sirkuit berpanorama pantai dan bukit
“Bila pada 2019 lalu, APBN hanya Rp 1,7 triliun. Nilai ini naik hingga hingga enam kali lipat menjadi menjadi Rp 9,35 triliun pada 2020 mendatang. Adapun Mandalika pada 2019 mendapatkan jatah Rp 18,8 miliar. Sedangkan tahun depan naik menjadi Rp 1,9 triliun,” ujar Hiramsyah kepada Tim Jelajah Ekonomi Pariwisata KONTAN 2019.
Adapun anggaran ini akan digunakan untuk berbagai tujuan oleh beberapa kementerian. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun SABO, DAM Nangka, normalisasi suangi sistem jaringan air baku dan jalan rusun pekerja pariwisata.
Adapun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia akan membangun dukungan sapras Taman Nasional Rinjani, Tambora, tunak, TWA Tanjung Tampa dan Bangko 2.
Adapun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kan melakukan pengembangan dan revitalisasi desa adat. Sedangkan Kementerian Desa PDT akan melakukan pemberdayaan desa dan Wisata. Sedangkan Badan Ekonomi Kreatif akan membangun sarana ruang kreatif dan Creative Training and Education.
Baca Juga: Dukung pariwisata, BRI sudah edarkan 23.141 kartu kredit Wonderful Indonesia
Selain itu, pemerintah pusat sejak awal tahun mulai memperbesar jalan by pass dari Bandara Internasional Lombok hingga ke Mandalika. Juga membangun dermaga cruise dan petikemas terminal Gili Mas pelabuhan cabang lembar.
Hiramsyah menyatakan upaya ini dilakukan guna menyiapkan Lombok sebagai tuan rumah perhelatan Motor GP pada 2021 mendatang. Sebab Mandalika akan menjadi street circuit atau sirkuit jalanan, pertama di dunia.
“Ini gemanya sudah ke mana-mana dan didorong secara kuat agar betul-betul di 2021 terjadi lompatan kunjungan wisatawan. Kendala hampir tidak. Memang secara kiprah waktu gempa sempat seolah-olah mandalika itu beriso tinggi terhadap gempa. Padahal setelah kita jelaskan bahwa gempa itu terjadi di sisi barat utara baik Lombok maupun Gunung Rinjani. Sedangkan Mandalika jauh di selatan dan risiko gempanya jauh lebih kecil,” jelas Hiramsyah.
Baca Juga: Dukung 10 Bali baru, Batik Air usung konsep hospitality yang kental budaya Indonesia
Lanjut Ia, memang butuh sosialisasi terus-menerus untuk meyakinkan berbagai pihak. Ia yakin calon investor pun tidak terlalu terganggu. Apalagi di Mandalika sudah ada beberapa investor yang menjalankan investasinya.
“Memang di 2019 ini sedikit melambat karena efek pemilihan presiden. Namun kita yakin setelah pelantikan presiden terpilih terutama di awal 2020 akan lari kencang lagi progres para investor yang sudah tanda tangan investasinya di Mandalika. Misalnya Vinci Construction,” ujar Hiramsyah.
Hiramsyah bilang Lombok sendiri sebenarnya sudah cukup terkena bahkan sebelum krisis moneter melanda Indonesia melalui Gili Trawangan. Ia mengaku tidak sulit untuk mempopulerkan Lombok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News