Masjid Sheikh Zayed Solo Dibuka Lagi Hari Ini, ZHO Abu Dhabi Kirim Rehal Al Quran

Selasa, 28 Februari 2023 | 06:47 WIB Sumber: Kemenag,Kompas.com
Masjid Sheikh Zayed Solo Dibuka Lagi Hari Ini, ZHO Abu Dhabi Kirim Rehal Al Quran

ILUSTRASI. Masjid Sheikh Zayed Solo Dibuka Lagi Hari Ini, ZHO Abu Dhabi Kirim Rehal Al Quran


MASJID SHIKH ZAYED SOLO - Solo. Kabar gembira untuk warga Surakarta, Jawa Tengah dan sekitarnya. Mulai hari ini, Selasa 28 Februari 2023 Masjid Raya Sheikh Zayed kembali dibuka untuk umum. 

Dilansir dari Kompas.com, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo adalah hadiah dari Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai simbol persahabatan Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA). Simbol persahabatan itu diperkuat dengan ditanamnya pohon Sala di area masjid.

Sebelumnya, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo ini telah diresmikan MBZ dan Jokowi pada tahun lalu, tepatnya 14 November 2022. Dilansir dari laman Pemerintah Kota Surakarta, Masjid Raya Sheikh Zayed berlokasi di Jl. Ahmad Yani No.128 Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo ini memiliki luas 8.000 meter persegi dan dibangun dua lantai. Masjid Raya Sheikh Zayed dilengkapi empat menara dan satu kubah utama.

Baca Juga: Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Dibuka Untuk Umum Besok (28/2), Apa Saja Fasilitasnya?

Total, Masjid Raya Sheikh Zayed memiliki 82 kubah yang dihiasi batu pualam putih. Masjid Raya Sheikh Zayed Solo ini mampu menampung jemaah hingga 10.000 orang.

Adapun bangunan inti Masjid Raya Sheikh Zayed Solo bisa menampung 4.000 orang.

Masjid Siekh Zayed Solo replika masjid Abu Dhabi

Masjid Raya Sheikh Zayed dibangun dengan nuansa emas dan putih. Pada malam hari, Masjid Raya Sheikh Zayed dihiasi dengan lampu berwarna biru yang menambah kemegahan dinding putih dan lampu kuningnya.

Dikutip dari Kompas.com (2022), Masjid Raya Sheikh Zayed merupakan replika dari Sheikh Zayed Grand Mosque, Abu Dhabi, UEA. Menteri Energi dan Industri UEA Suhail Mohammed Al Mazroui mengatakan bahwa Pemerintah UEA berupaya membangun masjid di Solo itu serupa dengan masjid aslinya.

Meskipun memiliki ornamen bangunan khas Timur Tengah, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo tetap memiliki sentuhan unsur budaya Indonesia. Salah satunya, di bagian lantai masjid terdapat hiasan motif batik, yaitu batik kawung.

Fasilitas Masjid Raya Sheikh Zayed Solo

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dilengkapi dengan sejumlah fasilitas, di antaranya:

  • Ruang VIP
  • Perpustakaan seluas 20 meter persegi
  • Ruang pengelola
  • Taman
  • Basement
  • Tempat wudhu
  • Lahan parkir yang bisa menampung 29 bus.

Fasilitas difable juga dibangun di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Tujuannya untuk memudahkan jemaah disabilitas agar tetap bisa menikmati kemegahan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.

Di sekitar kompleks Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, dibangun pula Islamic Center yang bisa menjadi pusat pendidikan dan pengajaran Islam. Nantinya, di dalam area Islamic Center akan didirikan Taman Pendidikan Al Quran (TPA), tempat tafsir Al Quran, madrasah, dan tempat pengembangan ekonomi syariah yang menjual produk halal.

Bantuan rehal Al Quran

Sebagai bagian dari persiapan pembukaan kembali Masjid Seikh Zayed Solo, Zayed Higher Organization for People of Determination atau Organisasi Tertinggi Zayed untuk Penyandang Disabilitas (selanjutnya disingkat ZHO) meluncurkan inisiatif kemanusiaan dengan menyumbangkan 160 unit rehal Al-Qur’an unuk Masjid Seikh Zayed di Solo, Jawa Tengah, Minggu (26/2/2023). Sebanyak 150 unit berupa Rehal Al-Quran berukuran kecil dan 10 lainnya berukuran besar.

Zayed Higher Organization for People of Determination (ZHO) merupakan organisasi yang bergerak dalam upaya menyediakan layanan pendidikan, rehabilitasi, dan terapi untuk mendukung individu dengan kebutuhan khusus. ZHO berpusat di Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab.

Rehal adalah bangku kecil khusus tempat menaruh Alquran yang hendak dibaca. Duta Besar PEA untuk Indonesia Abdulla Salem al-Dhaheri mengatakan rehal tersebut dibuat oleh para penyandang disabilitas binaan ZHO.

Rehal itu diproduksi dengan merek dagang "An-Nahlah" (Lebah) yang sudah memperoleh izin produksi dari otoritas terkait di PEA. Pembuatan dan penjualan rehal tersebut bekerja sama dengan Universitas Mohammed bin Zayed untuk Humaniora.

“Inisiatif kemanusiaan itu sejalan dengan arah kebijakan pemerintah PEA untuk mengintegrasikan penyandang disabilitas ke dalam masyarakat bekerja sama dengan Masjid Syeikh Zayed di Solo. Inisiatif ini bertujuan untuk memberdayakan para penyandang disabilitas dan mendukung industri lokal dengan merk dagang ‘Lebah’,” jelas Abdulla Salem dikutip dari website resmi Kementerian Agama.

Menurut Abdulla Salem al-Dhaheri, inisiatif tersebut menunjukkan adanya peningkatan hubungan bilateral yang baik antara PEA dan Indonesia di berbagai sektor. “Peningkatan hubungan baik itu tidak lepas dari visi dan arahan pemimpin Emirat, mengingat Indonesia merupakan negara mitra strategis yang penting bagi Emirat Arab,” katanya.

Duta Besar menambahkan bahwa inisiatif ini juga merupakan bentuk dukungan untuk berbagai kegiatan yang diselenggarakan Masjid Seikh Zayed di Solo sebagai salah satu pusat penyebaran moderasi beragama dan pusat pengembangan keagamaan, budaya, dan sosial masyarakat setempat, di samping membantu mewujudkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.

Inisiatif ini akan menjadi awal dari berbagai kerja sama kemanusiaan lainnya antara ZHO dan pihak terkait di Indonesia. Ia juga menekankan bahwa pihak Kedutaan Besar PEA di Jakarta siap untuk memberikan dukungan untuk memfasilitasi setiap kegiatan dan acara yang ingin diselenggarakan oleh ZHO di Indonesia.

Sekretaris Jenderal ZHO Abdullah Abdul-Aali Al-Humaidan mengungkapkan rasa bangganya atas kontribusi kemanusiaan yang diberikan para penyandang disabilitas binaannya khususnya inisiatif pembuatan rehal Al-Qur’an untuk Masjid Seikh Zayed di Solo, Jawa Tengah.

Al-Humaidan menekankan bahwa inisiatif tersebut sejalan dengan misi pemerintah PEA dalam menyebarkan persaudaraan manusia yang menyerukan perdamaian dan pembangunan. Inisitif itu juga akan semakin memperkuat hubungan persaudaraan antara kedua negara. Al-Humaidan menyampaikan terima kasih kepada Pengelola Masjid Seikh Zayed di Solo atas kerja samanya dengan ZHO terkait pembuatan rehal Al-Qur’an yang didasari oleh kepercayaan pada peran aktif para penyandang disabilitas dalam pembangunan dan perlunya pemberdayaan dan pengintegrasian mereka ke dalam masyarakat.

Kepala Pusat Masjid Seikh Zayed di Solo, Sultan Faisal Al-Remeithi mengapresiasi inisiatif kemanusiaan dari ZHO dalam pemberdayaan para penyandang disabilitas. Al-Remeithi menyampaikan rasa bangganya atas kerja sama ini yang akan semakin meningkatkan peran Masjid Seikh Zayed Solo dalam melayani semua lapisan masyarakat di samping memberdayakan para penyandang disabilitas mewujudkan partisipasi aktif dalam masyarakat.

“Kita belajar dari mendiang orang tua kita, Seikh Zayed bin Sultan Al Nahyan—yang merupakan tokoh kemanusiaan—dalam memberikan kontribusi dan inisiatif kemanusiaan kepada orang banyak. Pemimpin PEA sekarang berkomitmen untuk melanjutkan apa yang sudah dirintis oleh mendiang. Pemerintah PEA akan tetap menjadi salah satu negara terdepan yang mendukung inisiatif kemanusiaan, dan akan terus bergerak maju dalam menguatkan misi kemanusiaannya secara global,” ujar Al-Remeithi.

Itulah profil dan fasilitas yang ada di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo yang akan kembali dibuka untuk umum mulai hari ini, 28 Februari 2023.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto

Terbaru