KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyelenggaraan Maybank Marathon 2025 ikut membantu memutar roda ekonomi, khususnya bagi masyarakat Bali. Hasil studi yang dilakukan Bank Maybank Indonesia, sebagai penyelenggara gelaran ini, menunjukkan peningkatan signifikan kontribusi dari event lari internasional ini.
Maybank Indonesia mencatat dampak langsung dari penyelenggaraan Maybank Marathon 2025 terhadap perekonomian Bali mencapai Rp 170,8 miliar. Angka ini melonjak dari Rp 125 miliar pada tahun sebelumnya.
Kenaikan ini dipicu oleh peningkatan jumlah peserta lari menjadi 13.600 orang, naik dari 12.700 pada 2024. Selain itu nilai rata-rata belanja peserta juga meningkat, dari Rp 9,8 juta di 2024 menjadi Rp 12,5 juta per orang tahun ini.
Rincian belanja peserta ini meliputi biaya akomodasi sebesar Rp 3,8 juta, konsumsi makanan dan minuman Rp 2,3 juta, transportasi darat Rp 1,8 juta, pengeluaran untuk suvenir Rp 1,1 juta, dan biaya wisata mencapai Rp 3,4 juta.
Baca Juga: New Balance dan Hoka Saling Adu Perfomance di Maybank Marathon 2025
Selain dampak langsung, studi juga mengukur efek tidak langsung atau multiplier effect yang menyentuh angka Rp 225,5 miliar. Angka ini naik dari Rp 164 miliar tahun lalu.
Pelaku usaha di Bali juga mencatat kenaikan omzet harian rata-rata sebesar 56% selama Maybank Marathon berlangsung. Peningkatan jumlah pelanggan harian mencapai 43%.
Studi juga mengungkap durasi rata-rata peserta tinggal di Bali mengalami peningkatan menjadi 5-6 hari, dibandingkan 3-4 hari pada tahun sebelumnya. Mayoritas peserta, yakni 60,9%, datang bersama rekan atau komunitas, sementara 27,2% mengajak pasangan, 15,2% bersama keluarga, dan 12% berangkat sendiri.
“Jika menghitung kerabat peserta yang ikut berkunjung, dampak ekonomi akan jauh lebih besar. Kami bersyukur event ini mampu mendorong perputaran dana yang signifikan di Bali,” ujar Steffano Ridwan, Presiden Direktur Maybank Indonesia, dalam keterangan resmi, Senin (6/10).
Baca Juga: Maybank Marathon: Berlari Sembari Menghapus Jejak Karbon
Peserta tidak hanya fokus pada lomba, tetapi juga aktif mengeksplorasi destinasi wisata di Bali. Sebanyak 74,7% peserta melakukan wisata alam, 37,9% wisata petualangan (adventure), 34,5% wisata budaya, 23% wisata kebugaran, dan 21,8% mengunjungi taman rekreasi.
Ini menunjukkan Maybank Marathon juga menjadi motor penggerak sektor pariwisata lokal yang semakin beragam. “Selain dampak ekonomi, hasil survei yang positif ini membuktikan bahwa kami mampu menggelar event berstandar internasional yang terus kami tingkatkan kualitasnya dari tahun ke tahun,” papar Widya Permana, Project Director Maybank Marathon.
Selanjutnya: Empowerment Walk KOWANI: Gerakan 10.000 Langkah Perempuan Sehat
Menarik Dibaca: Promo Wingstop Sweet Flavour Box 6-19 Oktober, 12 Boneless + 2 Minum Rp 70.000-an
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News