Menhub memaparkan pembangunan LRT Jabodetabek gunakan skema KPBU

Kamis, 10 Juni 2021 | 10:15 WIB   Reporter: Abdul Basith Bardan
Menhub memaparkan pembangunan LRT Jabodetabek gunakan skema KPBU


LRT - JAKARTA. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memaparkan penggunaan skema Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) dalam membangun kereta cepat ringan (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek).

Anggaran tiidak hanya diberikan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,6 triliun. Sementara sisanya melalui skema pinjaman hingga lebih dari Rp 20 triliun. "Skema KPBU ini menjadi suatu bentuk skema yang menjadi model di berbagai kota yang lain," ujar Budi usai meninjau pembangunan LRT, Rabu (9/6).

Sebagai informasi, jalur LRT akan terbentang sepanjang 44 Kilometer (km). Terdapat 18 titik pemberhentian dengan masa tunggu antar kereta atau headway 3 menit.

Baca Juga: Jokowi jajal LRT 100 persen bikinan Indonesia

Bahkan masa headway tersebut dapat dioptimalkan mencapai 2 menit. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap semakin banyaknya orang yang dapat diangkut oleh LRT. "Ultimate-nya akan menjadi headway 2 menit sehingga jarak kereta dengan kereta hanya 2 menit. Dan untuk itu kita bisa mengangkut kurang lebih 800.000 orang," terang Budi.

Terdapat 4 hal yang menjadi perhatian ke depan dalam membangun moda transportasi massal. Budi bilang Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta transportasi massal harus konsisten dilakukan.

Kedua, upaya memberdayakan potensi angkutan bangsa harus dilakukan. Hal itu mengingat LRT dilakukan secara keseluruhan oleh perusahaan Indonesia. Ketiga lakukan dengan baik agar integrasi antarmoda terjalin dengan baik. Serta keempat Jokowi meminta pemerintah memberikan stimulasi dan swasta diperankan.

Selanjutnya: Kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan beroperasi secara komersial pada 2023

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru