PALESTINA - NEW YORK. Menteri Luar Negeri RI (Menlu), Retno Marsudi, menggarisbawahi pentingnya isu kemerdekaan Palestina saat menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Gerakan Non-Blok (GNB) di New York hari Sabtu (24/9).
Pertemuan para pemimpin negara GNB di New York pekan lalu dipimpin oleh Azerbaijan selaku ketua GNB.
Retno menyampaikan, isu Palestina akan tetap ada dalam agenda GNB selama masih ada kesenjangan antara komitmen dengan apa yang telah dilaksanakan oleh GNB.
"Kita tidak melakukan walk the talk kita hanya bicara, tapi tidak berbuat," kata Menlu, seperti dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri RI.
Baca Juga: Jokowi Terima Penghargaan Global Citizen Award 2022 Berkat Perannya di G20
Menlu Retno juga menyampaikan bahwa Indonesia merasa bangga karena tetap berada di jajaran terdepan dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Retno turut menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mendukung solusi dua negara (two-state solution).
"Kita telah bicara banyak mengenai krisis global. Tetapi, satu hal yang tidak boleh kita lewatkan adalah komitmen kita untuk Palestina. Membebaskan Palestina dari penjajahan adalah utang kita (GNB) bersama," lanjut Retno.
Baca Juga: Menlu: KTT G20 Sudah Siap dari Segi Logistik Maupun Substansi
Retno merasa GNB seharusnya memiliki lebih banyak peran dalam mengupayakan pembebasan dan perdamaian Palestina, apalagi saat ini ada lima anggota GNB yang menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
"GNB seharusnya dapat memainkan peran lebih besar dalam mendorong dimulainya proses perdamaian karena GNB terdiri atas 120 negara, artinya memiliki 60% suara di PBB," katanya, seraya mengingatkan bahwa kekerasan masih terus terjadi di Palestina.
GNB bisa dibilang cukup aktif dalam menyuarakan kemerdekaan Palestina di forum-forum internasional. GNB juga telah membentuk Komite Palestina untuk memperkuat komitmennya terhadap negara tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News